Selain Protes Penembakan, Kementrian P2MI Bertanggung Jawab Pemulangan Jenazah

 
     Wakil Menteri P2MI

Cipasera - Wakil Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (KP2MI) mengecam keras Malaysia atas  kematian satu  tenaga kerja Indonesia,  tiga  luka - luka dan satu kritis kondisinya.

Wakil Menteri KP2MI ini menilai, pihak Malaysia menggunakan kekuatan yang berlebihan dalam insiden penembakan  5 tenaga kerja migran Indonesia oleh otoritas maritim Malaysia, Agensi Penguatkuasa Maritim Malaysia (APMM).

"KP2MI mendesak pemerintah Malaysia  segera mengusut peristiwa ini dan mengambil tindakan tegas terhadap petugas patroli APMM apabila terbukti melakukan tindakan yang melibatkan penggunaan kekuatan berlebihan atau excessive use of force," kata Wakil Menteri P2MI Christina Aryani, Minggu 26/1/25.

Selain itu, KP2MI  akan membantu proses pemulangan jenazah Pekerja Migran Indonesia (PMI) tersebut juga empat korban lainnya. 

Hal itu dikatakan Menteri P2MI Abdul Karding. "Informasi dari KBRI untuk jenazah, inSya-Allah akan dipulangkan Kamis (30/1). Kepala BP3MI Riu, Pak Fanny, sudah membantu  pemulangan jenazah," kata  Abdul Kadir Karding seperti dikutip Antara, Selasa, 28/1/25.

Diterangkang Karding, sebagai bentuk komitmen pemerintah dalam membantu pekerja migran yang menjadi korban insiden penembakan itu, pihaknya akan menyiapkan seluruh fasilitas pendukung seperti penyeberangan dalam upaya memulangkan jenazah PMI tersebut.

"Intinya kita berkoordinasi dengan Pemda setempat kemudian juga dengan pihak-pihak terkait untuk memberikan dukungan pemulangan jenazah PMI," ucapnya.

Karding juga mengungkapkan, bahwa seluruh proses pemulangan atau pengembalian jenazah setelah di Indonesia menjadi tanggung jawab Kementerian P2MI. (Red/ant)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel