Video Pejabat Bapenda Tangsel Makan - Makan di Resto, Dinilai Pamer tak Peka Sosial

 
  Pejabat Tangsel makan- makan di resto. (Foto: tangkap layar)

Cipasera - Sebuah video pendek yang merekam pejabat Bapenda (badan pendapatan daerah) Kota Tangerang Selatan, Banten sedang makan- makan di sebuah resto, kini jadi perbincangan masyarakat dan jurnalis di Tangerang Selatan, Selasa 17/12/24. Apa pasal?

"Mereka menunjukan tidak punya empati kepada masyarakat. Di tengah banyak bencana banjir di Banten dan pada ngungsi, mereka pamer gaya hidup hedon, makan makan di resto," kata Wiwied, warga Jombang, Ciputat. "Kepekaan sosialnya telah tumpul. Harusnya sebagai pejabat berperilaku yang baik, tak suka pamer." 

Sementara, seorang jurnalis yang tergabung dalam SMSI juga berkomentar  senada."Meskipun makan-makan di resto itu hal lumrah bagi pejabat, tapi harus  lihat situasi dan kondisi. Kalau masyarakat lagi sedih kebanjiran  di beberapa titik, memamerkan hedonisme itu seperti sengaja melukai hati publik, apalagi kalau yang dipakai makan - makan uang APBD yang notabene duit rakyat," kata Jurnalis yang enggan disebutkan namanya. "Bagi pejabat publik itu harusnya adab dan etika dikedepankan." 

Dalam video yang diunggah citranews official tersebut tampak dua petinggi Bapenda, yakni Kepala Bapenda TR dan Sekretaris Dinas berinial RS. Mereka dikelilingi pegawai dan stafnya sedang dinner di resto. Video tersebut juga sudah beredar di medsos seperti WAG. 

Sekretaris Dinas Bapenda Rahayu Sayekti saat diminta konfirmasi oleh cipasera.com, selasa 17/12/24,  melalui Whaatshap, pesan tidak dijawab. Tapi telah dibaca dengan tanda centang dua warna biru. 

Sementara pengunggah video "makan - makan di resto"  Yusman H saat dikonfirmasi mengatakan, video tersebut dia ambil dari akun IG resmi Bapenda Tangsel lalu dia bubuhi tulisan "disaat masyarakat susah, Bapenda Tangsel foya - foya dan pamer di medsos. Dan video itu kemudian ia unggah di akun miliknya.

"Maksud saya mengunggah video tersebut adalah  memberikan kritik, tak ada yang lain. Dan saya unggah video  tersebut untuk memberi krtik, agar mereka intropeksi," kata Yusman. 

Dia juga mengatakan, video tersebut sempat ia take douwn setelah ia mendapat kecaman dari rekannya di komunitas. "Saya sih ga takut, ini cuma gertakan. Arogan," pungkasnya .

Tak hanya itu, ia juga dapat teror setelah video dibagikan. Tapi dirinya mengabaikan ancaman. Video tersebut yang diposting di akun IG Bapenda Tangsel sudah dihapus.(Red/t)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel