Sidang Senat Terbuka UMS. Begini 4 Poin Dari Haedar Nashir
Cipasera - Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) dalam upacara Hari Jadi ke-66 menggelar Sidang Senat Terbuka pada Kamis, 24/10/24.
Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir dalam amanatnya mengatakan,
segala pencapaian yang telah diraih UMS agar menjadi tonggak untuk terus bergerak menjadi universitas yang berkualitas sesuai dengan spirit islam yang tafdillah atau sesuatu yang utama.
“Pak rektor telah menyebut bahwa untuk mencapai ini sangatlah tidak mudah, maka jadikanlah prestasi ini sebagai tonggak untuk terus bergerak menjadi universitas yang berkualitas sebagaimana spirit Islam yang selalu berusaha untuk meraih suatu hal yang tafdillah atau sesuatu yang utama,” jelas Haedar.
Haedar juga menyampaikan empat pokok penting pada amanatnya dimana hal tersebut tidak terlepas dari sepak terjang PTMA dan pesan penting untuk memajukan umat dan bangsa melalui peran PTMA.
Hal pertama yang Ia sampaikan adalah Muhammadiyah harus memiliki karakter pembeda dibandingkan universitas-universitas lain dimana Al Islam dan Kemuhammadiyahan (AIK) mengajarkan tentang karakter Islam Berkemajuan yang senantiasa menjadi ciri khas Muhammadiyah.
“Pesan kami, AIK harus mampu menjadi nilai yang membedakan PTMA dengan universitas yang lain,” ujar Haedar
Selanjutnya, Haedar optimis Muhammadiyah dapat terus berkontribusi menyumbangkan pikiran-pikiran strategis untuk umat dan bangsa.
“Dari kampus-kampus kita harus melahirkan pemikiran-pemikiran yang ulul albab dan saya yakin itu bisa diraih,” tegasnya.
Pesan ketiga yang disampaikan oleh Haedar adalah bahwa kampus Muhammadiyah harus mampu berdiaspora di level nasional dan internasional. Maka untuk mewujudkan hal tersebut, Haedar menyebut penting untuk mengedepankan sifat moderat.
“Dalam konteks Sumber Daya Manusia, dari kampus-kampus kita harus bisa memulai untuk berdiaspora di level nasional bahkan global. Maka, Syaratnya hanya satu yaitu jadilah orang-orang yang moderat. Hal itu akan mempermudah kita semua untuk senantiasa diterima oleh orang lain”. Sebutnya.
Dan yang terakhir, Haedar menekankan tentang poin edukasi masyarakat. Perjalanan kita untuk membangun bangsa masih jauh, dan tugas Muhammadiyah adalah mendidik, mencerdaskan, mencerahkan, dan memberi panduan moral kepada masyarakat dengan pemikiran-pemikiran yang maju yang senantiasa kita selalu sebut sebagai Islam berkemajuan. (Red/SM)