Meski Inflasi Di Tangsel Naik Tapi Masih Kategori Aman
Cipasera - Pemkot Kota Tangerang Selatan menggelar Rapat Koordinasi Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Triwulan III di Nite & Day Hotel Alam Sutera, pada Rabu (23/10/2024).
Penjabat Sementara (Pjs) Wali Kota Tangerang Selatan (Tangsel) Tabrani dalam rapat tersebut menyebutkan, terdapat enam langkah strategis untuk menjaga inflasi di periode tahun 2024, salah satunya memperkuat koordinasi kebijakan untuk menjaga stabilitas ekonomi dan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
Tingkat inflasi nasional pada bulan September sebesar 1,84 persen, jumlah tersebut mengalami penurunan dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang menyentuh angka 2,12 persen. Menurut Tabrani, beras menjadi komoditas yang memberikan kontribusi inflasi terbesar, disusul oleh perhiasan, rokok kretek, kopi, dan gula.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada bulan Oktober 2024, angka indeks perkembangan harga Kota Tangsel sebesar 0,38. Hal ini cenderung disebabkan oleh kenaikan harga cabe rawit, telur, ayam, dan daging ayam ras.
“Oleh karena itu, TPID Tangsel melakukan sejumlah upaya dalam menekan laju inflasi di Kota Tangsel,” ujar Tabrani.
Tabrani mengungkapkan bahwa arahan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) dalam upaya pelayanan pemerintah daerah untuk menangani inflasi sepanjang tahun 2024 harus terus dilakukan. Seperti operasi pasar murah, sidak distributor agar tidak menahan barang.
Laju inflasi di Kota Tangsel sampai saat ini masih dalam kategori aman sehingga tidak menjadi perhatian khusus oleh pemerintah pusat. Oleh karena itu, Tabrani berharap adanya bentuk tanggung jawab semua pihak terutama perangkat daerah Tangsel dalam bersinergi bersama instansi pendukung lainnya.(red/hms)