Didemo Warga, Proyek Cluster Diduga Tak Berizin Di Samping Kantor Walikota Tangsel
Warga protes pembangunan cluster
Cipasera - Dituding tak memiliki izin pembangunan dan mengganggu warga, pembangunan cluster perumahan di Kampung Alif Gede, Ciputat, Tangerang Selatan (Tangsel) diprotes warga. Puluhan orang mendatangi lokasi pembangunan di RT03 RW04, Kampung Maruga, Rabu (07/08/24).
Aksi puluhan massa itu hendak menutup area proyek yang berbatasan langsung dengan kediaman warga. Warga mengaku merasa terganggu tiap kali ada pengerjaan dari area proyek.
“Saya warga yang langsung terdampak pak, rumah saya persis di balik tembok ini,” tutur salah satu warga, TB Chaerudin, yang diaminkan Dicky, warga yang lain.
Dicky menambahkan, pembangunan cluster ini diduga juga melanggar aturan karena tak memiliki izin PBG. "Saya pernah tanya izin pembangunan cluster ini. Jawaban karyawan ini masih diurus. Izin sudah lama tapi belum keluar dari DPMPTDP," kata Dicly.
Sementara itu, saat demo sejumlah spanduk berisi penolakan atas pengerjaan proyek turut dibawa serta dalam aksi itu. Dalam salah satu bunyi orasinya, pihak warga mengultimatum akan menutup paksa proyek tersebut.
“Bongkar, kita kasih waktu toleransi 1 jam agar proyek ini ditutup,” seru kordinator aksi.
Guna mengamankan aksi, di lokasi yang sekira 100 meter dari Balai Kota Tangsel ini, sejumlah personil polisi dan Babinsa TNI disiagakan. Bahkan Danramil 05 Ciputat Mayor Tarzan turut datang untuk memastikan protes warga tak berujung anarkis.
Ultimatum pengosongan oleh warga urung dilakukan usai terjadi mediasi bersama. Pihak pengelola pun meminta waktu untuk bisa menjelaskan atas tuntutan warga terdampak di lokasi.
Meski berjalan tertib, beberapa warga terlihat melakukan penyisiran meminta pekerja proyek menyetop seluruh pengerjaannya sampai ada keputusan lebih lanjut.
Pihak DPMPTSP saat dikomfirmasi soal izin cluster tak bisa ditemui. "Pak Kadis sedang keluar kantor," kata petugas, Rabu 7/8/2024. (Bl)