Warga Menduga, Mayat Yang Ditemukan Di Pamulang Korban Dendam. Dan Dieksekusi di Tangsel
Mayat yang ditemukan warga. (Foto: Ist)
Cipasera - Mayat pria dengan leher nyaris putus dan penuh luka terbungkus sarung masih misterius. Mayat yang ditemukan di jalan Perumahan Makadam, RT04 RW02, Benda Baru, Pamulang, Tangerang Selatan (Tangsel), Sabtu 11/05/24 tersebut diduga korban dendam kesumat.
Sementara polisi belum mau mengungkapkan secara detail sosok mayat tersebut. Alasannya, polisi masih mendalami kasusnya.
"Kalau dari lukanya, dia seperti korban balas dendam. Bisa jadi dia dihabisi karena soal hutang piutang yang tak beres," kata Nurman, salah satu warga Pondok Benda, Pamulang. "Tapi bisa pula dendam kesumat karena istri pelaku diselingkuhi korban."
Nurman yang pernah bekerja di rumah sakit bedah ini selanjutnya mengungkapkan, ciri pembunuhan akibat dendam atau sakit hati, korban dibunuh dengan sadis dengan banyak luka di tubuh korban.
"Biasanya begitu. Namanya orang sakit hati, dia akan melampiaskan sakit hatinya sampai puas. Maka tubuh korban yang jadi sasaran akan banyak luka," ujar Nurman.
Nurman juga memperkirakan, pembunuhan terjadi masih di sekitar wilayah Tangerang Selatan. Sebab, saat ditemukan, darah korban masih segar.
Sementara Kanit Resmob Polres Tangsel Ipda Andira Wigata kepada wartawan mangatakan, mayat ditemukan warga sekira pukul 5.30 WIB. Tapi warga sekitar Makadam baru mengetahui jika buntelan sarung berisi mayat sekira pukul 0630 WIB. Dan kondisi mayat belum membusuk. Dipastikan jika korban baru saja dihabisi.
“Masih segar, karena darahnya masih merah. Kalau perkiraan kita baru terjadi,” kata Andira di lokasi penemuan.
Selanjutnya, dia belum mau membeberkan ciri-ciri fisik korban, sebab kini masih dilakukan visum di Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur. “Untuk itu kita masih dalami dulu, karena kita tidak mau langsung ambil statement, takutnya salah menyampaikan,” jelasnya.
Dia membenarkan bahwa tubuh korban mengalami sejumlah luka. Namun kondisi darahnya nampak tidak terlalu banyak yang berceceran, baik di pakaian maupun sarung penutup. “Luka ada, tapi kami masih melakukan pendalaman,” tandasnya.(red/gt)