Reaktor Nuklir Ada Di Dekat Jalan Yang Didemo Warga Tangsel
Cipasera - Puluhan warga Setu, Kota Tangsel menggelar demo lagi. Mereka menolak penutupan Jalan Puspitek yang menghubungkan Muncul Tangsel - Bogor, Jawa Barat, Kamis 18/4/24.
Unjuk rasa tersebut dimulai sekira pukul 09.00. Warga membentangkan spanduk berisi penolakan penututpan jalan provinsi tersebut.
"Kami tetap menolak penutupan jalan ini. Penutupan berdampak pada ekonomi dan sosial warga," kata warga bernama Rohman berapi-api. "Kalau demo ini ga didengar kami akan datang lagi berjilid."
Setelah siang hari, unjuk rasa yang didominasi kaum emak-emak ini membubarkan diri tanpa ditemui pihak kompeten dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
Menanggapi unjuk rasa tersebut, seorang staf BRIN di Setu Serpong mengungkapkan, penutupan jalan tersebut intinya untuk mengamankan kawasan vital. Disitu ada reaktor nuklir Serba Guna GA Siwabessy. Reaktor tersebut dibuat 1987.
"Kalau jalan tak ditutup, siang malam jalan tersebut dilalui truk tronton. Getaran yang ditimbulkan truk tronton yang lewat dikhawatirkan berpengaruh terhadap laboratorium," ungkap staf yang enggan disebut namanya kepada cipasera.com. "Ada jarak sempadan, agar laboratorium aman. Makanya BRIN membuat Jalan baru Sari Mulya tak jauh dari jalan lama."
Soal kawasan vital stategis (penelitian lab nuklir) nasional tersebut, secara implisit diakui Kepala BRIN Laksana Tri Handoko. Dikatakan secara tertulis dan dikutip tempo.co, lahan yang digunakan untuk jalan provinsi tersebut merupakan bagian dari Kawasan Sains Terpadu B.J. Habibie yang adalah kawasan vital atau strategis nasional. Dan pemanfaatan lahan untuk jalan terusan di perbatasan Kota Tangerang Selatan dan Kabupaten Bogor tersebut tanpa izin pinjam pakai. Hal itu berbuntut menjadi temuan BPK sejak 2017. (Red/t)