Galian Proyek Dranaise Jombang Ciputat Akibatkan Kabel Bawah Tanah Putus. PLN Dirugikan
Gading Aji dari PLN
Cipasera – PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Bintaro menuding Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) tak ada koordinasi saat hendak mengerjakan proyek drainase di Jalan Sumatera, Jombang, Kecamatan Ciputat yang mengakibatkan kabel listrik yang ditanam di bawah tanah rusak lantaran terkena gancu atau blencong.
Manager PLN UP3 Bintaro, Gading Aji mengatakan, pada saat pengecekan pertama pasca listrik padam, pihak PLN mengaku menemukan sebuah gancu di lokasi kabel yang rusak, namun pekerjanya tak ada.
“Setelah dilakukan pengecekan, memang di situ ada kabel kami yang terkena gancu (balencong). Itu impactnya langsung mengenai beberapa gardu yang tersambung kabel bawah tanah,” ujar Gading, Kamis (7/9/2023).
Rusaknya kabel bawah tanah milik PLN itu berimbas pada padamnya listrik ribuan rumah warga Jombang. Upaya penormalan juga langsung dilakukan, dengan menerjunkan puluhan teknisi PLN terjun ke lokasi.
“Tadi malam listrik di rumah warga sudah normal, tapi perbaikan sendiri belum rampung, karena PLN masih menggunakan Unit Kabel Penggerak,” ucapnya.
Karena banyaknya titik yang terimbas, kata Gading, pihaknya memerlukan waktu beberapa hari untuk melakukan perbaikan.
Selain itu, PLN juga masih menunggu perizinan melakukan penggalian tanah untuk menanam kabel kembali.
“Kami punya target kurang lebih mudah-mudahan 3 hari ini sudah bisa kembali dinormalkan, kabelnya bisa kami tarik,” jelasnya.
PLN menyayangkan pengerjaan proyek drainase yang tidak terkoordinasi dengan baik, lantaran tidak ada pemberitahuan kepada UP3 PLN Bintaro sebelum pelaksanaan penggalian saluran air di lokasi tersebut.
Padahal, menurutnya kedalaman kabel listrik bawah tanahnya itu telah sesuai standart yakni di kedalaman 110 cm.
“Kami sangat menyesalkan putusnya aliran listrik itu terjadi. Untuk Ke depan harapannya mitra-mitra kami yang melakukan proses penggalian, harapannya sebelum melakukan proses penggalian minimal 1 hari sebelumnya itu sudah berkordinasi dengan pihak PLN, sehingga kami langsung melakukan pendampingan,” tutupnya.
Sebelumnya diberitakan, Dinas Sumber Daya Air Bina Marga dan Bina Konstruksi (DSDABMBK) Kota Tangsel mengaku tidak mengetahui letak kabel bawah tanah milik PLN di proyek drainase jalan Sumatera, Jombang, Ciputat.
Menurut Widodo, Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) DSDABMBK, kabel listrik itu ditanam kurang dari satu meter, sehingga saat proses penggalian tanah kabel itu terkena alat penggali yang berimbas pada padamnya listrik ribuan rumah warga jombang.(SB)