Rektor Umpam Diminta Klarifikasi Soal Bentrokan Mahasiswa. Ini Kata Kuasa Hukum Mahasiswa
Cipasera - Lembaga Bantuan Hukum Tridharma Indonesia (LBH TI) meminta kepada Rektor Universitas Pamulang (Unpam) untuk klarifikasi terkait pernyataan Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Alumni M. Wildan kepada media, soal bentrokan mahasiswa.
Direktur LBH Tridharma Indonesia dan salah satu kuasa hukum dua mahasiswa Unpam yang diamankan Polres Tangerang Selatan (Tangsel), Yudi Rijali Muslim, mengatakan, bentrokan yang terjadi antara sesama mahasiswa Unpam akibat dari upaya provokasi yang telah dilakukan oleh salah satu oknum himpunan mahasiswa fakultas elektro yang menghimpun teman-temannya melalui group whatsapp dengan dugaan yang mengarah kepada tindakan perkelahian.
"Bahwa kami mendapatkan informasi dari media ada statmen atau keterangan yang dikeluarkan oleh Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan, yang menyebutkan bahwa bentrokan tersebut diakibatkan karena penolakan unjuk rasa, selain itu bapak Wildan selaku Warek III dalam statmennya seakan mendahului proses penyidikan dikepolisian tentang pembenaran bahwa mahasiswa yang menjadi korban dari bentrokan tersebut adalah diakibatkan karena senjata tajam padahal senyatanya tidak ada senjata tajam yang dipakai oleh kedua belah pihak dalam bentrokan tersebut," katanya dalam surat, Rabu, (13/10/2021).
"Kami meminta pihak Rektorat Universitas Pamulang untuk memberikan teguran dan sanksi kepada Warek III Bidang Kemahasiswaan tersebut dan meminta untuk mengklarifikasi pernyataan yang telah disampaikan kepada media oleh saudara M. Wildan selaku Wakil Rektor III bagian Kemahasiswaan," lanjutnya.
Yudi menuturkan, bila terjadi suatu permasalahan hukum yang terjadi dilingkungan kampus atau sesama mahasiswa sudah seharusnya pihak Rektorat Universitas Pamulang dapat melakukan mediasi kepada kedua belah pihak.
Hal itu, lanjut Yudi, untuk didengarkan keterangannya dan menanyakan apa yang menjadi penyebab terjadinya bentrokan antara mahasiswa Unpam tersebut, sehingga mendapatkan informasi yang sebenarnya.
"Akibat pernyataan saudara M. Wildan selaku Wakil Rektor III bagian Kemahasiswaan kepada media justru terkesan membangun opini public yang keliru dan menyesatkan, menyudutkan dan memberatkan klien kami secara hukum," tegasnya.
"Kami selaku kuasa hukum menunggu 3x24 jam untuk melakukan klarifikasi dari pihak Rektorat Unpam atas pernyataan-pernyataan yang telah disampaikan kepada media. Apabila klarifikasi belum juga dilakukukan sebagaimana dengan waktu yang telah kami tentukan, maka kami selaku kuasa hukum akan melakukan upaya hukum baik secara perdata maupun secara pidana," tandasnya.(red/*)