Wapres : Kerja Pers Harus Tetap Berjalan Di Tengah Pandemi
Cipasera - Wakil Presiden RI Ma’ruf Amin mengatakan kerja pers harus tetap berjalan di tengah kondisi pandemi COVID-19 dengan menerapkan protokol kesehatan ketat.
"Pekerjaan pers harus terus berjalan agar akses masyarakat terhadap informasi yang aktual, faktual, dan kredibel dapat terus terbuka," kata Wapres Ma’ruf dalam acara Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Bermunajat Mengetuk Pintu Langit secara virtual, dilansir Antara, Sabtu, 24 Juli.
Keberadaan pers dalam keberlangsungan negara sangat krusial karena berperan sebagai salah satu pilar demokrasi bangsa, kata Wapres.
Pada masa pandemi COVID-19, kata Wapres, sebagian besar kegiatan manusia mulai dari beribadah hingga bekerja dilakukan secara virtual untuk menghindari kerumunan yang berdampak pada peningkatan penularan COVID-19.
Namun, lanjut Wapres, ada beberapa aktivitas dan pekerjaan yang tidak sepenuhnya dapat dilakukan secara virtual, termasuk pekerjaan pers.
"Cara bekerja dan belajar kita berubah, bermigrasi, bertransformasi, dan bergerak di ruang-ruang digital. Meski demikian, beberapa pekerjaan esensial belum sepenuhnya dilakukan dari jarak jauh, termasuk pekerjaan pers, jurnalistik, dan media," jelas Wapres.
Untuk mendukung kinerja pers di tengah kondisi pandemi, Wapres mengatakan pemerintah mendorong seluruh pekerja media di Indonesia untuk berpartisipasi dalam program vaksinasi.
"Pemerintah senantiasa mendorong rekan-rekan insan pers dan media untuk terus meningkatkan partisipasinya dalam program vaksinasi nasional ini," katanya.
Hingga 16 Juli 2021, Wapres mengatakan terdapat 22.700 pekerja media mendapatkan vaksin COVID-19 dosis pertama dan 14.385 di antaranya telah menerima dosis kedua.
Dengan partisipasi pekerja media dalam vaksinasi COVID-19 tersebut, Wapres berharap target kekebalan komunal atau herd immunity di Indonesia dapat segera terbentuk.
"Tentu kita berharap agar program vaksinasi nasional dapat segera mencapai target untuk membentuk kekebalan kelompok dan sukses memberikan vaksinasi bagi setidaknya 70 persen dari total populasi masyarakat Indonesia," ujar Wapres.(VoI)