Mendagri : Jika BOR Di Atas 50% Maka Masih Orang Masih Sulit Dapat Perawatan
Cipasera– Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian kunjungan ke Kota Tangerang Selatan. Dalam kunjungannya, Tito mendapatkan laporan mengenai proses penanganan Covid-19 dan pelaksanaan PPKM level 4 di Puspemkot Tangsel, Ciputat, Selasa (27/7).
”Kunjungan ini sangat penting. Tangerang Selatan ini adalah kota satelit, pusat politik dan pusat ekonomi Jakarta,” kata Tito seraya menjabarkan, kota satelit memberikan pengaruh terhadap pelaksanaan kebijakan Pemerintah Pusat.
Untuk itu dibutuhkan keserempakkan DKI Jakarta dan daerah sekitarnya untuk bisa mengendalikan Covid-19. Berdasarkan fakta dilapangan saat ini, meskipun angka positif rate-nya fluktuatif, namun Bed Occupancy rate (BOR)- nya masih 60 persen.
”Ini yang perlu di perhatikan. Jika BOR berada di atas 50 persen maka masih banyak masyarakat yang kesulitan mendapatkan kamar perawatan,” ujar Tito.
Dia menambahkan untuk menangani masalah ini, pemerintah pusat mengimbau kepada pemerintah daerah untuk menambahkan fasilitas isolasi terpusat. Fasilitas ini harus tersedia hingga ke tingkat kelurahan. Sehingga masyarakat yang positif dengan gejala ringan bisa melakukan isolasi di tempat yang sudah ditentukan.
”Jadi, ruang rawat difasilitas kesehatan bisa dimanfaatkan oleh pasien dengan gejala berat,” kata Tito.
Di segi vaksinasi, dari data yang disampaikan oleh pemerintah, bahwa minat dan antusiasme masyarakat terhadap vaksinasi ini sangat besar. Sekitar 302 ribu yang di vaksinasi pertama, kemudian 133 ribu lebih vaksinasi kedua.
Hal itu menunjukkan bahwa penanganan vaksinasi ini masih relatif belum memenuhi target herd immunity untuk penduduk kurang lebih hampir 2 juta orang. ”Kalau 70 persen, berarti 1,4 juta. Kalau 60 persen, 1,2 juta. Perlu kerja keras lagi. Tentunya kita harapkan Pemda melakukan adanya suplai vaksin yang cukup untuk Kota Tangerang Selatan, sehingga bisa dipercepat program vaksinasi,” katanya.
Pada kesempatan yang sama, Wali Kota Tangerang Selatan, Benyamin Davnie menyampaikan pemerintah terus mengupayakan penanganan di hulu dan hilir secara serempak sesuai dengan kebutuhan masing-masing. Di hulu, pemerintah melakukan penegakan protokol kesehatan setiap hari terutama pada malam hari. Sehingga pada tingkat kecamatan penegakan protokol kesehatan dilakukan sekaligus memberikan sanksi atau teguran paling tidak kepada para pelanggar prokes minimal teguran lisan.
Sementara saat ini, fasilitas kesehatan. Dari 22 rumah sakit umum dan rumah sakit swasta yang ada di Tangsel, 71 tempat tidur ICU -nya hampir penuh. Sehingga Pemkot Tangsel mengefektifkan tambahan tempat tidur di Rumah Sakit Serpong Utara dengan kapasitas 150, paling tidak 100 tempat tidur bisa dimaksimalkan untuk penanganan Covid-19, terutama bagi pasien yang bergejala ringan dan bergejala sedang. Sehingga meringankan beban rumah sakit swasta dan rumah sakit umum milik Pemkot Tangsel.
Terakhir, Pemkot Tangsel tetap memastikan untuk menekan angka kematian akibat Covid-19. Beberapa hari belakangan ini sudah turun menjadi tiga persen tetapi luasan areal pemakamannya tetap dipersiapkan dengan maksimal.(rls)