Bocah Tujuh Tahun Tewas Tersengat Listrik. Polisi Turun Menyelidiki
Cipasera - Gardu listrik diduga kabelnya bocor membuat bocah berusia tujuh tahun meninggal dunia kena stroom saat bermain di fasilitas umum Komplek Bumi Ciruas Permai, Desa Ranjeng, Kecamatan Ciruas, Kabupaten Serang, Senin 16/11/2020.
Menurut keterangan seorang warga, sebelum musibah, saat hujan korban mau bermain dengan tiga temannya di taman yang dekat dari rumahnya.
Tak seberapa lama, warga mendengar teriakan anak-anak dan warga mendatangi mereka. Alangkah kagetnya, di lokasi, warga melihat seorang bocah terlentang masuk selekan tercebur. Posisi kepala bocah terendam di dalam air selokan. Sementara sebagian telapak kaki kanan menyentuh besi dari tiang listrik.
Sat bocah dievakuasi, bagian tubuh bocah terasa ada aliran listrik. Untuk memutuskan aliran listrik warga mengevakusi menggunakan bambu. Tubuh bocah bisa diambil dari dalam selokan, lalu warga membawa korban ke Puskesmas Ciruas untuk mendapatkan pertolongan medis. Tapi nyawanya tak terselamatkan.
Hasan Muniri, ayah bocah tersebut mengatakan, peristiwa warga tersengat listrik di gardu tersebut bukanlah baru. Sejak 2011, tsudah ada sepuluh orang yang tersengat.
“Enam bulan lalu juga ada yang tersengat stroom. Kita sudah meminta petugas PLN untuk memasang pagar. Tapi tidak pernah digubris, hingga akhirnya anak saya yang jadi korban,” ungkap Hasan kepada wartawan di rumah duka.
Kapolsek Ciruas Kompol Sukirno saat diminta komentar menyatakan, saat ini pihaknya masih melakukan penyelidikan peristiwa yang menewaskan bocah tersebut
“Kita akan lakukan penyelidikan, apakah murni kecelakaan atau ada pihak yang lalai. Kita selidiki dulu, secepatnya kita proses,” kata Sukirno kepada wartawan Selasa, (17/11/2020).
Dari hasil olah TKP, kata Sukirno, sumber bocornya aliran listrik berasal dari tiang PJU. Ada NCB terbakar dan terkelupas dan ujung kabelnya menempel tiang listrik yang menopang gardu listrik.
“Kita duga ada aliran listrik dari kabel atas,” pungkasnya. ( red/*)