Masih Cantumkan Jabatan sebagai ASN, Nur Azizah Dipertanyakan Publik
Sabtu, 27 Juni 2020
Edit
SNA |
Dari sekian nama bakal calon walikota (bacawalkot) Tangsel ada dua kandidat berasal dari latarbelakang ASN, yaitu Siti Nur Azizah dan Muhamad,Sekda Kota Tangsel saat ini.
Muhamad hingga saat ini masih menyandang status ASN sebagai Sekda Aktif Pemkot Tangsel. Sedangkan Siti Nur Azizah sudah mundur dari ASN di Kementerian Agama RI.
Namun dari penelusuran di google, di website Dr.Hj. Siti Nur Azizah Ma'ruf, SH. Mhum.com yang berisi informasi tentang profil, misi, visi dan juga segala kegiatan SNA di Tangsel jelang Pilkada Tangsel, terdapat informasi yang bikin masyarakat mengernyitkan dahi. Sebab di website dengan tagline, pada profil SNA disebutkan "Tangsel Lebih Maju" PERMATA TANGSEL pada profil SNA masih tertulis Siti sebagai ASN di Kemenag RI, seperti berikut ini. "Dr. H. Siti Nur Azizah Ma'ruf, S.H., M.Hum lahir di Jakarta pada 5 September 1972. Putri keempat pasangan KH Ma'ruf Amin dan (Alm). Hj. Siti Churiyyah ini adalah doktor di bidang hukum. Saat ini beliau menjabat sebagai Kepala Subdirektorat Bina Paham Keagamaan Islam dan Penanganan Konflik di Kementerian Agama."
Tulisan tersebut menjadi menggelitik lantaran, Siti Nur Azizah mengatakankan dirinya sudah mundur dari ASN dan dirinya pun sudah menyampaikan pengunduran dirinya ke Bawaslu Tangsel.
"Saya sudah mengundurkan diri, dan resmi surat dari Menteri Agama sudah keluar. Iya sekarang sudah non ASN," ujar Azizah selepas menemui komunitas ojek online di Jombang, Ciputat, Tangsel, Selasa (28/1/2020). Seperti dikutip dari tribunjakarta.com.
Dengan pencantuman masih aktif bekerja, menutut Pengamat Politik dan Kebijakan Publik Adib Miftahul, itu karena pertarungan di Pilkada Tangsel diprediksi berjalan sengit, tentunya membutuhkan kehati-hatian. Sekecil apapun kesalahan tidak boleh dilakukan.
Makanya, misal terkait Bacawalkot Siti Nur Azizah atau SNA yang mengaku sudah mundur dari PNS Januari 2020 tetapi ternyata di profil pribadi Permata Tangsel masih tertera statusnya PNS.
“Ini walaupun kecil juga bisa jadi batu sandungan nanti. Publik akan mempertanyakan, nih yang bener yang mana. Ini harus clear,” ujar Adib ketika berkunjung ke Sekber PWI dan SMSI Tangsel, Sabtu (27/6/2020).
Lanjut Adib, dalam politik sudah jamak bahwa kapitalisasi untuk dijadikan sebuah isu atau serangan atau campaign politik, berasal atau melihat sisi-sisi kelemahan dari pasangan yang lain.
“Nah nantinya ini bisa dijadikan serangan balik dari lawan-lawan politiknya makanya memang hal hal sekecil apapun tidak boleh ada kesalahan,” papar Adib yang juga Dosen di UNIS Tangerang.
Untuk itu Adib menyarankan, hal kecil kesalahan seperti ini kalau tidak dijelaskan nanti menimbulkan aware publik terhadap SNA menjadi kurang. SNA akan dilabeli mencla-mencle, apalagi SNA diplot sebagai orang yang dekat dengan kekuasaan karena beliau adalah anaknya Wakil Presiden ini harus segera diselesaikan, pungkasnya. (Cho)