Akibat Musim Hujan Pasien DBD di Tangsel Meningkat dan Dua Meninggal Dunia
Rabu, 11 Maret 2020
Edit
Ilustrasi |
Cipasera- Di tengah kewaspadaan terhadap virus Corona Covid 19, Tangerang Selatan malah diserang Demam Berdarah Dengue (DBD). Setidaknya, sejak Januari masyarakat penderita DBD jumlahnya naik. Bahkan tercatat dua meninggal dunia.
Melihat kejadian tersebut, Plt Dinas Kesehatan Tangsel Deden Deni dan Wakil Wali kota Benyamin Davnie sidak menemui korban DBD di Rumah Sakit Umum (RSU) Tangsel, Jalan Pajajaran, Kecamatan Pamulang, Selasa (10/3/2020).
Usai melihat pasien satu persatu, Benyamin didampingin Deden Deni kepada wartawan mengatakan, mengakui ada peningkatan pasien DBD. Kata dia, akibat musim hujan Januari lalu, tercatat ada 29 pasien DBD. Tapi pasien tersebut bukan hanya dari Tangsel saja, melainkan dari daerah sekitar Tangsel seperti Suradita, Cisauk Kabupaten Tangerang, Gunung Sindur Bogor, dan dari Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.
Sementara penderita DBD dari Tangsel pada Februari jumlahnya 41 dan 29 pasien sudah sembuh. Sementara pada Maret ada 17 penderita yang seluruhnya dari Tangsel.
"Adapun korban DBD meninggal ada anak juga orang dewasa," kata Ben.
Namun Benyamin menegaskan, mereka yang meninggal bukan disebabkan oleh DBD, melainkan penyakit lain yang diidapnya saat terkena DBD.
“Yang dua orang bukan karena DBDnya, melainkan meninggal karena penyakit lain yang dibawa. Yang dirawat di sini sebelumnya sudah ditangani di Puskesmas,” jelasnya.
Ditambahkan Benyamin, untuk bulan Maret jumlah penderita DBD mengalami penurunan. Berdasarkan data yang diterimanya, terdapat 17 padien DBD, namun empat di antaranya sudah sembuh dan pulang.
Disebutkan oleh Benyamin, wilayah paling banyak pasien DBD adalah Ciputat dan Pamulang. Januari di Ciputat ada 11, sementara di Pamulang ada 7, sedangkan kecamatan lain ada sekitar 2 sampai 3 saja. Pebruari Pamulang dan Ciputat ada 9 orang. Bulan Maret Pamulang ada 5 dan Serpong ada 4 orang. (Red/rils)