Refleksi PWI Tangsel Akhir Tahun: Masyarakat Beralih ke Media Online tapi Kepercayaan Mayarakat Rendah
Sabtu, 28 Desember 2019
Edit
Foto bersama usai diskusi, Sayid, Firdaus, Henry depan tengah. |
Diskusi bertajuk Memetakan Peran Media Massa, Pers dan Jurnalistik di Masa Depan, itu juga dihadiri Wakil Walikota Benyamin Davnie dan Ketua PWI Jakarta Sayid Iskandar yang menggantikan Atal Depari dan puluhan wartawan se Tangerang Raya..
Menurut Davnie, perkembangan zaman saat ini tentunya harus disadari secara bersama untuk melakukan perubahan supaya kita berhasil membangun peradaban. Apalagi saat ini revolusi industri 4.0 dan medsos menjadi tantangan sendiri bagi media massa. Dimana masyarakat mulai beralih membaca media digital untuk kebutuhan informasi sehari- hari.
"Kita dituntut berubah. Satu contoh, dahulu kita takziah bila ada yang meninggal. Tapi sekarang, menggantikannya dengan Whatsap (WA). Takziah diganti WA,"kata Davnie.
Pernyataan Davnie dipertajam oleh Wakil Ketua Dewan Pers, Hendry Ch Bangun. Mantan Pimred Warta Kota ini menyitir hasil penelitian Dewan Pers dan Universitas Moestofo ini mengatakan, berdasarkan penelitian, saat ini masyarakat mulai beralih ke media digital. Peralihan ini ditandai sepinya penjaja media cetak di jalan- jalan dan lapak. Tapi meski demikian, tingkat kepercayaan masyarakat kepada media cetak paling tinggi. Sementara media online rendah sekali.
“Media massa saat ini memang memiliki tantangan. Terutama tantangan digitalisasi, dimana masyarakat saat ini beralih ke media online dan media sosial untuk kebutuhan informasinya. Untuk itu perlu adanya peningkatan kualitas bagi para pengelolanya,” kata Henry.
Senada dengan Henry, Ketua Umum SMSI, Firdaus mengatakan, untuk menjawab atau menghadapi tantangan media massa di masa depan, insan pers harus terus meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM).
Peningkatan SDM ini menurut Firdaus harus ditingkatkan dari seluruh aspek, tidak hanya sekedar peningkatan kaya jurnalis saja. Tetapi sistem menjemen media pun harus ditingkatkan lagi agar media massa tetap menjadi bacaan masyarakat.
“Ke depan, kualitas kita tentunya harus kita tingkatkan lagi, tidak hanya sekedar mengikuti perkembangan zaman saja. Tetapi kualitas pers juga harus terus ditingkatkan lagi. Karena pers yang tidak berkualitas itulah yang menjadi musuh pers,” ujarnya. (Red/tw)