Uniknya Baju Baduy Dalam Dadang Di DPRD Tangsel
Rabu, 27 November 2019
Edit
Baju Adat Baduy Dadang Dofyam diantara Walikota |
Dadang Sofyan |
Sebagian para hadirin dalam Rapat Paripurna DPRD tersebut ada yang mengenakan baju adat daerah tertentu juga batik dan jas. Untuk para pejabat Tangsel yang mengenakan baju adat, itu atas intruksi Walikota sebagai bentuk penghargaan atas ragam budaya yang ada di Tanah Air.
Maka tampak acara Rapat Paripurna HUT Tangsel ke 11, semarak dengan ragam busana daerah yang dikenakan para pejabat. Tapi yang menyita perhatian para wartawan, busana yang dikenakan Kepala Dinas Pariwisata Dadang Sofyan. Mengapa?
Soalnya, suami Zulfa S.Setiawati ini mengenakan baju adat Baduy Dalam, serba putih lengkap dengan ikat kepalanya. Dadang juga tak mengenakan sandal atau sepatu, layaknya orang Baduy Dalam.
Suku Baduy merupakan suku yang masih memegang teguh adat istiadat. Mereka mukim di wilayah Banten Kidul, Lebak, Prov Banten. Dalam keseharian, memang tak mengenakan alas kaki.
Saat ditanya wartawan, matan Kepala Bapenda Tangsel ini senang mengenakan pakaian adat Baduy Dalam. Dan untuk tampil seperti itu ia mempersiapkan dengan serius. Dia mengaku mendatangi penjahit untuk memesannya baju Baduy
“Saya pesan sesuai pakaian adat asli Baduy Dalam. Ternyata hasilnya tak mengecewakan. Enak dipakainya...lihat nih," kata Dadang sambil memamerkan bajunya.
Tak hanya pakaian saja, Dadang juga melengkapi dengan asesoris tas dari kulit pohon salam asli dan diisi madu asli baduy dan tanpa mengenakan sandal atau sepatu.
Menurut Dadang, salah satu ciri orang Baduy Dalam adalah kemana saja pergi tanpa alas kaki.
"Itu menunjukan mereka kuat, jujur, pantang menyerah," pungkasnya seraya masuk ruang sidang DPRD Tangsel.(Red/plp)