Dindikbud Tangsel Luncurkan Aplikasi Sidagar
Kamis, 28 November 2019
Edit
Taryono saat meresmikan Sidagar (Foto: ist) |
Cipasera - Kehidupan seni budaya Kota Tangsel terus dikembangkan dan ditata sesuai tuntutan zaman oleh Pemerintah Kota Tangsel. Untuk itu, agar masyarakat mudah mengetahui aneka seni budaya dan sanggar di Tangsel, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Tangsel membuat aplikasi Sidagar (Sistem Informasi Pendataan Sanggar).
Dan Sidagar hari ini, Kamis, 28/11/2019 diluncurkan, yang dihadiri Walikota Tangsel Airin Rachmi Dhiany, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan dan sekira 60 pimpinan sanggar seni dan komunitas budaya di Tangsel.
Kepala Dindikbud Tangsel Taryono mengatakan, Sidagar merupakan aplikasi digital yang dapat membantu masyarakat untuk mengetahui berbagai macam seni budaya yang ada di Tangsel, berikut sanggar budaya seperti sanggar tari, reog, lenong, teater, silat dan sanggar seni tradisi lainnya.
"Tak cuma informasi seni budaya, Sidagar ini juga memiliki fungsi sebagai fasilitas pendaftaran pemilik sanggar, " kata Taryono. "Jadi, dengan Sidagar pendaftaran sanggar menjadi mudah. Sebab bisa dilakukan oleh siapa saja, tak harus oleh pemilik sanggar. Aplikasi ini mempermudah,” kata Taryono.
Mantan Sekretaris Dishub ini selanjutnya berharap, dengan adanya Sidagar bisa memotivasi warga untuk lebih aktif dalam kegiatan budaya karena ada banyak kemudahan yang ditawarkan oleh sistim ini.
Arahan itu, kata Airin, sudah diberikan kepada seluruh kepala OPD di Tangsel agar terus meningkatkan sistem pelayanan. Pelayanan yang dimaksudkan, salah satu pelayanan agar kearifan budaya lokal berkembang. "Informasi budaya dan pelayanan bisa sama berkembang, karena dilakukan seiring bersama."
Bagi Airin, berkembanganya teknologi, membuat PR pemerintah semakin banyak termasuk masalah budaya. Karena itu, perlu dibarengi dengan sosialisasi kebudayaan dan mulai melakukan pengembangan kinerja. ”Jika kemarin saya terus menerus bicara 4.0, maka sekarang saya akan bicara 5.0,” kata Walikota dua periode ini.
Airin menambahkan, perkembangan terus terjadi. Dengan berhasil menjawab tantangan 4.0, bukan berarti pekerjaan selesai, tapi justru saatnya mempersiapkan diri untuk masuk ke tantangan era 5.0. (Rils/adv)