Protes Amien Rais Akan Dibahas KPU 6 Maret
Sabtu, 02 Maret 2019
Edit
Amien Rais ( Foto: Ist) |
Cipasera - Politisi Senior Amien Rais berjanji akan mendatangi Komisi Pemilihan Umum ( KPU) dengan membawa Tim IT ( Information technology) Badan Pemenangan Nasional (BPN) 02 untuk memeriksa sistem teknologi penghitungan suara April 2019.
"Saya peringatkan awal April tim Adil Makmur akan datang dengan full force IT-nya. Kita akan meminta audit forensik terakhir. Kalau tidak mau, berarti memang ada niat curang ya," ujar Amien seperti dilansir CNNI, Jumat (1/3).
Audit forensik secara umum adalah audit yang dilakukan untuk menelusuri indikasi kecurangan.
Rencana itu sudah disampaikan dengan jelas ke Sekjen KPU Arief Rahman Hakim saat pertemuan antar KPU dengan perwakilan massa aksi yang berdemo. Arief berjanji, usul itu bakal disampaikan ke komisioner KPU.
Ditambahkan Arief, Prabowo-Sandi bakal mundur jika hasil audit forensik mencurigakan.
"Nanti pada awal April perwakilan akan hadir meminta hasil audit forensik IT, dan kalau hasilnya nanti tidak clear maka akan mundur pasangan calon 02," kata Arief membacakan pesan Amien.
Terpisah, Komisioner KPU Wahyu Setiawan saat dikonfirmasi mengatakan, saran Amien Rais itu akan dibahas pada pertemuan Rabu (6/3).
Meski demikian, Wahyu mengatakan, KPU sesuai undang-undang KPU melakukan penghitungan suara secara manual.
"Hasil akhir pemilu itu tidak dilakukan berdasarkan teknologi informasi. Jadi hasilnya itu berdasarkan kertas berjenjang dari tingkat TPS, kabupaten, provinsi hingga nasional," kata Wahyu.
Sementara, Al Khatah yang juga ikut mendatangi KPU mengatakan, hak orang gangguan jiwa juga akan dibahas secara detail hari Rabu.
Jumlah pemilih orang dengan gangguan jiwa secara permanen memang cukup besar dan punya potensi kerawanan. KPU pernah menyebutkan Daftar Pemilih Tetap Hasil Perbaikan ke 2 (DPTHP-2), penyandang disabilitas mencapai 1,2 juta jiwa.
Rinciannya, pemilih tunadaksa mencapai 83.182 orang, tunanetra sebanyak 166.364 pemilih, dan tunarungu sebanyak 249.546 orang. Selain itu, tunagrahita sebanyak 332.728 orang, dan disabilitas yang masuk kategori lainnya sebanyak 415.910 pemilih. (Red/ts/CNNI)