BKPM Tawarkan Investasi Rp 250 untuk Kelola Pasar Ciputat
Jumat, 30 November 2018
Edit
Cipasera - Pemkot Tangsel dan BKPM ( Badan Koordinasi Penanaman Modal) menggelar kegiatan market sounding proyek kerja sama pemerintah badan usaha (KPBU) dalam pembangunan/revitalisasi Pasar Ciputat di Gedung BKPM, Jakarta,Kamis, 29/11/2018
Tampak pula jajaran PT Adhi Karya (Persero), Mitsubishi Corporation, PT Trans Retail Indonesia, PT Triemuda Sukses Mandiri, PT Delloitte Konsultan Indonesia, Nikko Sekuritas Indonesia fan Hagama Ando Corp.
Deputi Bidang Perencanaan Penanaman Modal BKPM Ikmal Lukman menyampaikan, pengembangan/revitalisasi Pasar Ciputat melalui skema KPBU ini bertujuan bukan semata-mata untuk membangun sebuah pasar tradisional tetapi juga menyediakan fasilitas dan kualitas layanan yang layak.
Utamanya bagi pedagang dan pengunjung Pasar Ciputat selama masa konsesi. Selanjutnya, Ikmal menyampaikan proyek ini merupakan proyek perdana pembangunan pasar melalui skema KPBU yang diharapkan ke depannya menjadi pilot project bagi proyek-proyek serupa.
"Pemilihan skema KPBU tidak hanya atas pertimbangan keterbatasan anggaran semata, namun hal yang lebih penting adalah pemanfaatan partisipasi swasta yang memiliki pengetahuan, keahlian dan pengalaman untuk mewujudkan operasional pasar yang lebih berkualitas dengan anggaran yang lebih efisien," kata Ikmal.
Proyek itu merupakan pengembangan bangunan pasar serta penataan prasarana penunjang lainnya dengan kebutuhan total investasi sebesar sekitar Rp 250 miliar.
Utamanya bagi pedagang dan pengunjung Pasar Ciputat selama masa konsesi. Selanjutnya, Ikmal menyampaikan proyek ini merupakan proyek perdana pembangunan pasar melalui skema KPBU yang diharapkan ke depannya menjadi pilot project bagi proyek-proyek serupa.
"Pemilihan skema KPBU tidak hanya atas pertimbangan keterbatasan anggaran semata, namun hal yang lebih penting adalah pemanfaatan partisipasi swasta yang memiliki pengetahuan, keahlian dan pengalaman untuk mewujudkan operasional pasar yang lebih berkualitas dengan anggaran yang lebih efisien," kata Ikmal.
Proyek itu merupakan pengembangan bangunan pasar serta penataan prasarana penunjang lainnya dengan kebutuhan total investasi sebesar sekitar Rp 250 miliar.
Untuk pengembalian investasi berasal dari user tariff yang terdiri dari biaya sewa kios, retribusi, serta pengelolaan parkir, toko, foodcourt, dan gedung lainnya selama masa konsesi 20 tahun.
Selain untuk menyampaikan keberadaan proyek, market sounding bertujuan untuk mendapatkan masukan (feedback) dari pasar terhadap bentuk kerja sama yang ditawarkan.
Pihak swasta sebagai pengelola diharapkan dapat bekerja sama baik dengan Pemerintah Kota Tangerang Selatan sebagai regulator dan pemilik kawasan pasar. Airin mengharapkan melalui kehadiran swasta akan tercipta suatu inovasi dalam mengelola pasar tradisional yang berdaya saing. (Red/ts/cbns)