Acara Ansor dan Banser Ditolak Masyarakat Langkat
Kamis, 20 September 2018
Edit
Suasana keributan kirab yang ditolak (foto: ist) |
Cipasera - Puluhan orang membubarkan paksa acara silaturahmi Kirab Satu Negeri yang diadakan Pimpinan Cabang GP Ansor Langkat, di Gedung Nasional Tanjungpura, Jalan Merdeka, Tanjungpura, Langkat Rabu (19/9/2018). Meski acara belum dimulai, massa masuk ke dalam gedung sambil berteriak, bubar, bubar.
Banyak bendera warna hijau bertuliskan GP Ansor dan bendera putih bertuliskan Banser yang semula terpajang di pagar gedung dicabut.
"Tidak ada Islam Nusantara, tidak ada GP Ansor di Langkat. Ustad Abdul Somad sudah mereka usir, kami pun akan mengusir mereka," teriak puluhan prang dengan yel-yel Allahuakbar.
Situasi makin memanas karena salah seorang perwakilan GP Ansor mulai bicara tentang niat menggelar acara. Sebelum selesai bicara, massa pun emosi langsung memotong pembicaraan pihak GP Ansor.
"Harus bubar, tetap bubarkan. Kami tidak mau ada acara di tempat ini. Orang Langkat tidak mengenal Islam Nusantara," teriak masa dengan penuh emosi.
Akibat suasana kericuan itu, rombongan Banser GP Ansor tidak memasuki Gedung Nasional, tetapi diarahkan ke Masjid Ajizi Tanjungpura. Massa pun merengsek masuk ke halaman Masjid Ajizi.
Sempat terjadi tolak-menolak pintu gerbang masjid. Rombongan GP Ansor dan Banser mengatakan bahwa mereka mau salat di masjid. Massa menyarankan kalau mau salat bukan tidak boleh tetapi jangan menggunakan atribut.
Massa yang tidak terima dengan kehadiran GP Ansor dan Banser di Langkat terus berteriak dan mengusir mereka yang hadir. Aparat kepolisian yang dilibatkan untuk menjaga keamanan juga sempat kewalahan dengan suasana tersebut.
Akhirnya acara pun bubar. Begitu juga di Masjid Ajizi juga bubar. Undangan yang sudha hadir dalam acara itu juga perlahan meninggalkan Gedung Nasional Tanjungpura, dan Masjis Ajizi dengan pengamanan kepolisian.
Ketua MUI Langkat M Mahfud yang ikut memediasi mengatakan, berdasarkan permintaan masyarakat, banyak menolak acara GP Ansor itu. Sehingga pihaknya memberikan solusi untuk mempending kegiatan tersebut.
Pengurus FPI Sumut yang juga mantan Ketua FPI Langkat, Sulaiman Tambusai, pihak Kesultanan Langkat atau Raja Stabat Tengku Candra dan tokoh pemuda Sait Asegab yang hadir di lokasi juga minta agar acara tersebut dibubarkan.(mbd)