Sebelas Tahun Diasuh Serigala, Patoja Sulit Jadi "Manusia" Kembali
Senin, 09 April 2018
Edit
Marcos Rodriguez Pantoja, pernah diasuh serigala 11 tahun (Foto: Net) |
Cipasera – Kisah manusia hidup dipelihara hewan di hutan seperti Tarzan bukanlah fiksi atau hasil karangan belaka. Di Spanyol kisah itu nyata. Bahkan setelah si Tarzan berhasil “dimanusiakan” kembali, ternyata sangat sulit untuk menjadi manusia 100%.
Adalah Marcos Rodríguez Pantoja. Lelaki ini tinggal bersama serigala selama 11 tahun di pegunungan Provinsi Cordoba di Spanyol. Namun pada usia 19 ia berhasil ditemukan Garda Sipil dan dibawa kembali ke peradaban. Tetapi Patoja kesulitan berinteraksi layaknya manusia walau usianya kini sudah 72 tahun.
Patoja lahir di Añora, Cordoba, 1946. Entah apa sebabnya ia kehilangan ibunya ketika dia baru berusia tiga tahun. Ayahnya kemudian menikah lagi, kemudian seseorang membawanya ke gunung untuk menggembala dan menjaga 300 ekor domba.
Dia ingat, kala itu ada lelaki tua itu mengajarinya membuat api dan menggunakan berbagai peralatan. Tetapi tahun 1954, saat Pantoja belum berusia delapan tahun, si penggembala tua itu meninggal dan Patoja hidup sendirian.
Entah bagimana ceritanya, Pantoja lalu hidup bersama serigala liar di gunung. Namun saat ia ditemukan Garda Sipil 11 tahun kemudian, ia sudah gagu. Tak bisa berbicara dengan bahasa manusia dan mengeluarkan dengkuran seperti binatang.
Saat ia sedang “dimanusikan” dalam rehabilitasi, Pantoja menjalani dengan kepatuhan yang baik. Ia belajar makan seperti manusia. Namun setelah beberapa tahun ada kerinduan kembali ke kawanan serigala. Dan pada satu kali ia pergi menemui kembali kawanan serigala, tetapi serigala di hutan tak lagi menyambutnya.
“Ada serigala dan jika saya memanggil mereka, mereka akan merespons, tetapi mereka tidak akan mendekati saya. Saya berbau seperti manusia saya memakai parfum,” kata Pantoja seperti dikutip Oddity Central, Minggu (8/4/2018).
Patoja bercerita, kenangan indah terakhirnya terjadi saat dia hidup di antara serigala. Seekor serigala betina menunjukkan cinta keibuannya menerima dia sebagai saudara laki-laki dari anak -anaknya. Mereka mengajarinya cara bertahan hidup di alam liar, menunjukkan kepadanya buah beri dan jamur yang aman untuk dimakan, dan yang beracun. Dia ingat tidur di gua, di antara kelelawar, ular dan rusa, dan berlari tanpa alas kaki di medan kasar tanpa memedulikan apa pun.
"Saya membungkus kaki saya ketika kaki sakit karena salju," kenangnya. "Saya memiliki kapalan besar di kaki, seperti sering menendang bola."
Masa bahagia bersama serigala berakhir ketika Garda Sipil menemukan dan menangkapnya 53 tahun yang lalu. Dia menyatakan hidupnya hancur berantakan. Pantoja mengaku ditipu dan dimanfaatkan oleh rekannya, dieksploitasi oleh bos dalam bisnis perhotelan dan konstruksi, dan ditertawakan oleh teman-temannya karena dia tidak tahu banyak tentang hal-hal seperti sepak bola dan politik.
Patoja saat ini tinggal di desa Rante, di Provinsi Ourense di Galicia. Musim dingin yang lalu ia tidak mampu membeli peralatan pemanas dengan uang pensiunnya yang kecil. Untungnya, anggota kelompok lingkungan Amig@s das Arbores mengumpulkan uang untuk dirinya dan membuat penyekat rumahnya agar aman di musim dingin berikutnya.
Meski merasa kecewa terhadap kehidupan manusia, Marcos Rodríguez Pantoja senang, setidaknya beberapa tetangganya menerima dia sebagai salah satu warganya. Dia juga suka berbicara dengan anak-anak tentang cintanya pada hewan dan pentingnya melindungi lingkungan. (Red/ts/okz)