Banjarnegara Diguncang Gempa, 2000 Warga Ngungsi. Tapi Jakarta Masih Diam
Kamis, 19 April 2018
Edit
Rumah warga yang ambruk akibat gempa (foto: Ist) |
Cipasera –Hingga Kamis, 19/4/18 pukul 02.00, setidaknya tercatat ada sekitar 2000 warga Banjarnegara Jawa Tengah mengungsi akibat bencana gempa bumi yang mengguncang siang tadi (Rabu 18/4). Mereka tersebar di tiga lokasi yang disiapkan oleh petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jateng dan Banjarnegara.
"Mereka mengungsi di tiga
titik, karena rumah mereka ini kan tidak bisa dihuni. Tapi semua titik
pengungsian ini masih berada di wilayah Kecamatan Kalibening," ujar Kepala
Pelaksana BPBD Jateng, Sarwa Pramana, Rabu 18 April 2018.
Menurutnya, lokasi pengungsian ada
tiga yakni Desa Sidakangen, Dusun Mranggen Desa Kertosari, dan Desa Kasinoman.
Sementara jumlah pengungsi yang terdata sementara sebanyak 526 kepala keluarga
atau 2.104 jiwa.
"Tiga titik dapur umum sudah
siapkan malam ini. Dari BPBD Prov Jateng juga sudah turun, petugas kami sudah
di lapangan," tandasnya. Selain itu, berikut ini fakta-fakta gempa
Banjarnegara yang tewaskan 3 Orang
1. Parameter gempa bumi. Gempa
bumi tektonik terjadi pada Rabu, 18 April 2018, 13.28.35 WIB dengan kekuatan
4,4 SR, berlokasi 7,21°LS dan 109,65°BT, kedalaman empat kilometer.
2. Gempa bumi ini tidak menimbulkan
tsunami karena pusat gempa bumi berada di darat. Dari hasil monitoring BMKG
selama satu jam belum tercatat gempa bumi susulan. Dampak gempa bumi. Berdasarkan model
peta tingkat guncangan (Shakemap) terlihat bahwa tingkat guncangan terbesar
terjadi di Kecamatan Kalibening Banjarnegara pada skala II SIG-BMKG (IV-V MMI).
3. Menurut laporan masyarakat yang
diterima BMKG menunjukkan guncangan gempa bumi dirasakan cukup kuat di
Kecamatan Kalibening Banjarnegara dan sekitarnya.
4. Data sementara dampak gempa bumi
berdasarkan sumber BPBD Jateng terdapat tiga orang meninggal dan puluhan
bangunan rumah rusak.
5. Penyebab gempa bumi. Berdasarkan
lokasi episentar dan kedalaman hiposenternya, tampak bahwa gempa ini merupakan
gempa dangkal akibat aktivitas sesar lokal, dengan mekanisme kombinasi
pergerakan mendatar dan naik (Oblique Thrust Fault).
6. Masyarakat diminta tetap tenang
dan mengikuti arahan BPBD, serta informasi dari BMKG. Selain itu juga diminta
tetap waspada dengan kejadian gempa susulan yang pada umumnya kekuatannya
semakin mengeci(Red/okz)