MS, Korban Bullying SMP 18 Ternyata Anak Yatim
Selasa, 13 Maret 2018
Edit
Cipasera
– Sungguh memprihatinkan nasib MS
(14), siswa korban bullying di SMPN 18. Wajahnya lebam akibat pukulan dan
tulang pelipisnya retak. Yang membuat iba, ia hingga kemarin, Senin 12/3/2018
masih terbaring di RSUD Tangsel. Dan terancam nilai raport sekolahnya jelek
lantaran seminggu tak ikut pelajaran di sekolah.
“Niatnya untuk bisa masuk sekolah
tinggi. Tapi dokter masih melarang dia
untuk kegiatan. Dia masih proses penyembuhan,” kata Sulastri, ibu MS yang setia
menunggui di rumah sakit.
Dengan kondisi seperti itu, Sulastri
selalu berdoa, semoga anaknya bisa cepat
sembuh dan beraktivitas kembali. Tak hanya itu, ia berharap keadilan ditegakan,
mereka yang menganiaya anaknya ditindak supaya punya efek jera.
Sulastri memang sudah memaafkan para
pelakunya yang juga siswa SMPN 18. Namun tetap harus ada tindakan supaya hal
mengenaskan yang menimpa anaknya tak terulang lagi.
“Soal maaf, kami sudah memaafkan. Namun kami ingin ada keadilan. Bagi pelaku mesti ada tindakan
supaya jadi pelajaran dan kejadian yang menimpa anak saya tak terulang,” kata
Sulastri tegas.
MS merupakan anak pertama Sulastri
dari dua bersaudara. Adiknya bernama
Sintia Aulia (10), masih duduk dibangku sekolah SDN Serua 3. MS dan Sintia menjadi yatim sejak tiga tahun
lalu. Ayahnya sudah menutup mata selamanya tahun 2015 lalu. Kini mereka tinggal
bertiga di rumah sederhana di jalan Inpres Kampung Bulak, RT01/09, Pondok
Benda, Pamulang.