Presiden Masjidil Haram : Bahasa Indonesia Penting untuk Mengirim Pesan Islam
Rabu, 28 Februari 2018
Edit
Presiden Masjidil Haram Abdurrachman Sudais |
Cipasera -Bahasa
Indonesia akan menjadi bahasa International. Apa pasal? Sebab setelah resmi
digunakan sebagai bahasa kitab khotbah di Masjidil Haram, bahasa Indonesia akan
cepat dikenal oleh bangsa –bangsa lain. Soalnya, jemaah Masjidil Haram dari seluruh bangsa di dunia
yang memeluk Islam.
“Tentu akan dipelajari bangsa –bangsa, di Masjidil
Haram semua bangsa sholat disitu. Kalau mereka mendengar kotbahnya dengan
bahasa Indonesia, keinginan tahu dan belajar bahasa Indonesia pasti ada,” kata
Albdul Majid, mahasiswa Indonesia di Arab Saudi, Selasa 27/2/2018,. “Harusnya
itu juga diikuti oleh para pejabat Indonesia dengan memberi tempat bahasa
Indonesia dalam pidato bila di luar negeri.”
Abdul menambahkan, penghargaan imam
besar mestinya jadi momentum untuk “kebangkitan” bahasa Indonesia. Hilangkan
istilah –istilah asing ada berpidato dengan bahasa asing.
Seperti dilaporkan oleh Kantor
Berita Antara Minggu, (25/2) kemarin, bahasa Indonesia resmi digunakan dalam kitab khotbah di
Masjidil Haram. Hal tersebut diungkapkan oleh Presiden Masjidil Haram dan
Masjid Nabawi, Arab Saudi, Sheikh Abdur-Rahman As-Sudais.
"Bahasa Anda sangat penting di
dunia ini, dan inilah tugas kami untuk menggunakannya dalam rangka mengirim
pesan khutbah di Haramain ke umat," kata Sheikh As-Sudais di Mekkah,
Minggu (25/2).
Masjidil Haram menggunakan bahasa
yang berbeda sebagai sarana untuk menyebarkan pesan Nabi Muhammad shalallahu
'alaihi wa salam yang bersifat universal, dan juga sejalan dengan upaya
Pemerintah Saudi untuk menguniversalkan pelaksanaan Visi Arab Saudi 2030.
"Bahasa digunakan dengan
teknologi baru agar pesan dapat dipelajari secara internasional," lanjut
Sudais.
Ia sadar bahwa sekarang era media
menggunakan bahasa sebagai sarana menyampaikan pesan kepada masyarakat, baik
nasional maupun internasional.
"Ini adalah era media, dan oleh
karena itu kita bergandengan tangan, terutama melalui media digital,"
terangnya. (Red/tw/Ant/mdk)