Cerita Lurah Pisangan Lolos dari Kecelakaan Maut Tanjakan Emen
Minggu, 11 Februari 2018
Edit
M.Tohir, Dilarang Ikut Lurah Idris (foto: Teguh W) |
Cipasera – Jodoh, rizki dan kematian itu hanya Allah yang
tahu dan hanya Dia pula yang menentukan. Kalau belum saatnya meninggal seperti ada saja
“ yang melindungi” dengan berbagai cara. Begitu pula cerita soal kecelakaan
lalu lintas di Tanjakan Emen Subang, Sabtu,10/2/2018
yang merenggut nyawa 27 orang warga, serta puluhan luka
-luka, juga menyisakan cerita "ajaib".
Adalah Lurah Pisangan Idris Asenih dan istrinya. Ia lolos dari maut karena berpindah bus.Menurut penuturan salah
satu staf Kelurahan Pisangan, Ahmad, Lurah
Idris setelah RAT (Rapat Anggota
Tahunan) Koperasi Permata dan anggota rombongan di resto Bahkmi
Nyemek, di daera Bandung, ia pindah bus. Semula ia dan istri duduk di bus pertama.
“Pak Lurah, entah kenapa pindah dari bus pertama ke bus ke tiga. Dia juga mengajak istrinya,”
kata Ahmad, Minggu 11/2/2018 kepada cipasera.com.
Lantas kemudian tak lama setelah RAT, bus pertama berangkat. Agak lama, kemudian dua bus rombongan lain menyusul.
Bus pertama itulah yang kemudian mengalami kecelakaan di “Tanjakan Emen”.
Terguling setelah menabrak sepeda motor matik. Dan kecelkaan itu menewaskan 27 orang. 26
warga kelurahan Pisangan, 1 warga Subang, pengendara motor.
Dengan berpindah bus itulah, Lurah Idris dan istri selamat
dari kecelakaan. Sayang, saat dikonfirmasi pada pemakaman korban kecelakaan di Taman Legoso, Idris tak kelihatan hadir. Staf Kelurahan
pisangan mengatakan, dia sedang istirahat lantaran dua malam tak tidur ikut
mengurus warganya yang jadi korban kecelakaan.
Lurah Idris sendiri seperti punya firasat
warganya bakal mengalami kecelakaan. Ia di mata sejumlah staf kelurahan tampak aneh. Tidak seperti biasanya, sehari
sebelum kecelakaan, Jumat 9/2/2018 Lurah
Idris duduk terbengong –bengong cukup lama di depan kantor kelurahan Pisangan. Entah apa yang dipikirkan dan dirasakan. Staf
lurah cuma bisa bertanya –tanya dalam hati. Tak ada yang berani mengganggunya dengan
pertanyaan.
“I ya saya juga ngliat, pak Lurah bengong , nggak tahu
kenapa. Seperti ada sesuatu ,” kata Tohir staf Kelurahan Pisangan, Ciputat Timur, Tangsel kepada cipasera.com. Tohir malah sempat minta
izin kepada Lurah Idris untuk ikut pergi wisata dengan rombongan. Tapi Idris
melarangnya. “Dia bilang, nggak usah ikut. Disini saja, jaga kelurahan,” ujar Tohir, “ Saya mah nurut aja. Ternyata ada juga hikmahnya, saya nggak ikut.”
Begitulah. hidup dan mati adalah rahasiaNya. Tak ada yang tahu. Dan semoga 124 rombongan Koperasi Permata , PKK dan anggota Pos Yandu Kelurahan Pisangan yang selamat bersyukur. Dan 26 yang kembali padaNya, kita doakan semoga diterimaNYa. Amin (TW)