Kejaksaan Diminta Usut Korupsi Rp 7, 1 M di Tangsel
Senin, 13 November 2017
Edit
Demo LSM Gerak |
Cipasera.com - Sejumlah orang yang mengaku tergabung dalam Lembaga Swadaya Gerakan Rakyat Anti Korupsi (LSM GERAK), siang tadi melakukan demo di depan Kantor Kejaksaan Negeri (Kejari) Tigaraksa, Kabupaten Tangerang, Senin (13/11/2017).
Dalam unjuk rasa tersebut, mereka menuntut agar Kejari Kab Tangerang melakukan tugasnya dengan tegas, menindak pelaku yang membuat mangkraknya pembangunan gedung gelanggang Budaya Kota Tangerang Selatan senilai Rp 7,1 M pada Tahun Anggaran 2015.
Romli, Korlap demo dalam orasinya mengungkapkan, Pemkot Tangsel dalam anggaran thn 2015, thn 2016 dan thn 2017 telah dikucurkan pagu anggaran pembangunan Gelanggang Budaya di Taman Kota II. Tapi hingga kini mangkrak. Padahal, sudah beberapa kali anggaran ditambahkan.
“Kami minta Kajari Tangerang mengusut mangkraknya pembangunan sarana budaya itu lebih fokus dan tegas," kata Romli.
Pendemo mengancam, bila dalam waktu 7 hari tuntutannya tidak di tindak lanjuti, akan kembali mengelar aksi lanjutan di depan gedung Kejaksaan Agung RI. Mereka akan minta Kejagung turun tangan langsung dalam menangani kasus tersebut.
Kejaksaan Negeri Tigaraksa, Kabupaten Tangerang pun menemui pendemo. Dan bernjanji pada pendemo akan melakukan upaya penyelidikan dan penyidikan dalam tiga bulan.
Pantauan cipasera.com di lokasi areal Gelanggang Budaya Tangsel yang mangkrak, tak terlihat ada aktivitas pembangunan. Di area cuma terlihat ada pondasi. Di dalamnya ada pula pondasi yang dibuat setengah lingkaran dan berundak. Bekas pondasi itu seperti menggambarkan teater terbuka. Sedang pondasi setengah lingkaran berundak merupakan tempat penonton.
"Saya mah sudah sering lihat orang kejaksaan kesini. Tapi nyatanya bangunan ini tetap mangkrak. Kenapa ya?"kata penjual bunga di depan areal pembangunan Gelanggang Budaya yang ogah disebutkan namanya.
"Dulu juga ramai diberitakan. Tapi ntar sepi lagi."(Red/ts/*)
Kejaksaan Negeri Tigaraksa, Kabupaten Tangerang pun menemui pendemo. Dan bernjanji pada pendemo akan melakukan upaya penyelidikan dan penyidikan dalam tiga bulan.
Pantauan cipasera.com di lokasi areal Gelanggang Budaya Tangsel yang mangkrak, tak terlihat ada aktivitas pembangunan. Di area cuma terlihat ada pondasi. Di dalamnya ada pula pondasi yang dibuat setengah lingkaran dan berundak. Bekas pondasi itu seperti menggambarkan teater terbuka. Sedang pondasi setengah lingkaran berundak merupakan tempat penonton.
"Saya mah sudah sering lihat orang kejaksaan kesini. Tapi nyatanya bangunan ini tetap mangkrak. Kenapa ya?"kata penjual bunga di depan areal pembangunan Gelanggang Budaya yang ogah disebutkan namanya.
"Dulu juga ramai diberitakan. Tapi ntar sepi lagi."(Red/ts/*)