Mantan Anggota DPRD Tangsel Senang Nama Tangerang Raya Di Istana. Semoga Jadi Provinsi
Kamis, 12 Oktober 2017
Edit
Cipasera.com - Ada yang menarik saat pembagian sertifikat tanah di Setu, Kota Tangerang Selatan oleh Menteri Agraria Tata Tuang/BPN Sofyan Jalil yang dihadiri Presiden RI, Rabu, 11/10/2017.
Apa pasal? Dalam penjelasannya, Sofyan Jalil menyebut kata "Tangerang Raya" yang kemudian dikutip sejumlah media online, dan bikin beberapa orang yang hadir bereaksi.
"Mantab...nama Tangerang Raya disebut. Semoga terus berkumandang,"kata Imam Agung, warga Serpong Utara. "Mudah-mudahan lanjut jadi provinsi," katanya.
Hal senada juga dikatakan Mawardi, asal Kab Tangerang. "Nama Tangerang Raya itu top markotop. Sip deh..."katanya.
Sebelumnya, bahkan Arif Wahyudi Poernomo, mantan anggota DPRD Kota Tangsel bereaksi penuh syukur, saat mendengar kata Tangerang Raya disebut dalam acara di istana negara. Arif menulis di akun FB-nya:
Alhamdulillah, Tangerang Raya sdh resmi disebut dalam acara kenegaraan hari ini. Semoga berlanjut menjadi Provinsi.
Alhamdulillah, Tangerang Raya sdh resmi disebut dalam acara kenegaraan hari ini. Semoga berlanjut menjadi Provinsi.
Rupanya kegembiraan tersebut kemungkinan terkait dengan gagasan adanya provinsi baru Tangerang Raya beberapa tahun lalu. Dan hingga kini masih hidup. Bahkan gagasan ini, kabarnya sudah sampai ke meja komisi II DPR RI. Meski tidak begitu vulgar, tapi gerakan ini terbilang masif.
Anggota DPRD Provinsi Banten Muhammad Faizal pernah dikutip Radar Banten mengaku, telah mencium aroma gerakan ini. Meski dirinya enggan menyebutkan siapa sebenarnya perintis dari gerakan pembentukan daerah otonom baru tersebut (DOB).
”Lho ini kan memang sudah lama bergulir. Soal siapa mereka dan bagaimana gerakannya, saya tak begitu memantau,” papar politisi Golkar itu, Minggu (15/11/2015).
Bagi Faizal rencana pembentukan provinsi baru itu memang harus dikaji secara matang. Jangan sampai, DOB membebani Provinsi Banten, sebagai provinsi induk termasuk, Kabupaten Tangerang sebagai daerah, yang bakal terimbas karena daerahnya terbelah (dimekarkan, red) menjadi kota/kabupaten.
”Kalau mau jujur, Tangerang Raya memang sangat layak. Karena potensi untuk ada di dalamnya. Pertanyaannya apakah Provinsi Banten rela, dan bersedia mengakomodir gagasan itu?” imbuhnya. (Red/t/rb)