Imam Taraweh Ini Wafat Saat Baca Ayat Terakhir Al Fatihah
Senin, 29 Mei 2017
Edit
Pemakaman Jakarsih. Sejak muda sudah jadi iman sholat. (foto: Ist) |
Cpasera.com– Kematian adalah hal misteri, hanya Allah SWT yang tahu. Namun
tetap saja kematian Jarkasih, imam taraweh di Mushola Al Fajri di jalan
KH Khalid, Samarinda Ilir , Jumat 26/5/ 2017 lalu membuat masyarakat terkagum –kagum. Sebab
kematian lelaki berusia 69 tahun saat
membaca ayat Al Fatihah , konon tergolong khusnul khotimah. Sebab dalam situasi yang
baik, beribadah kepada-Nya.
Menurut
Helmi, salah seorang putra
Jakarsih yang juga ikut dalam
shalat taraweh, ayahnya rebah saat selesai mengucapkan kalimah
terakhir Al Fatihah : “Wa ladh
dhoollin”, pada rakaat ketujuh.
Meski demikian, salat tetap berlanjut. Hardadi sebagai makmum maju menggantikan Jarkasih. Lafal surat-surat Alquran Hardadi yang dibacakan terdengar begitu cepat. Ditutup dengan salam, makmum langgar yang didominasi kaum adam pun lantas ramai.
Saat memandang tubuh ayahnya dibaringkan oleh jemaah, Helmi diliputi persaan tak
karuan. Di tengah kehebohan jemaah, “Saya
mengontak ambulans, minta tolong karena lama menunggu pakai mobil warga untuk
membawa Abah ke rumah sakit,”kata Helmi kepada
media lokal Kaltim Post .
Sebetulnya Helmi yakin ayahnya sudah dipanggil sang Khaliq. Namun, pria
berambut rapi itu ingin berusaha menolong Abahnya ke rumah sakit.
Jarkasih pun
dibawa ke RS Bhakti Nugraha. Dan dokter disana menyatakan, Jakarsih telah meninggal dunia. Maka
selanjutnya jenazah dibawa ke
kediamannya di Jalan AW Sjahranie, Gang Flamboyan, Kelurahan Air Hitam,
Kecamatan Samarinda Ulu untuk disemayamkan.
Jakarsih sebelum meninggal dunia tampak sehat. Untuk itu
ia tetap melangkah ke mushola memimpin sholat taraweh yang sudah dijadwalkan.
Namun, yaitu tadi, kematian adalah misteri, dan ia wafat saat memimpin salat.
Jarkasih dilahirkan di Balikpapan, 17 Juli 1947. Menurut
Sapriyansah, adik kandung Jakarsih, kakaknya sejak muda sudah tampil jadi pemimpin salat. Selain itu, ayah sembilan anak
ini sudah fasih membaca Alquran sejak
masih muda. Di lingkungan keluarga, Jarkasih dikenal paling tegas dalam urusan
agama.
Dituturkan Sapriansyah, kakaknya pernah marah kepada
anak-anaknya ketika sedikit saja meninggalkan waktu salat. “Beliau memang
kesehariannya sejak muda sudah berkecimpung dalam urusan agama,” ungkap pria
yang juga sebagai pengurus sebuah masjid di Balikpapan. (Red/ts/*)