Geger Buku "Subhanallah diganti Subhana Tuhan, MUI Diminta Bertindak
Rabu, 31 Mei 2017
Edit
Add caption |
Cipasera.com – Orang tua murid meminta agar
penerbit buku Paramita Publising yang menerbit buku bimbingan konseling “kontroversial” diproses
secara hokum agar ada efek jera bagi
penerbit. Sebab sejauh ini, pelanggaran dan kesalahan yang timbul pada buku yang diterbitkan, sanksinya hanya
ditarik dari peredaran dan penerbitnya minta maaf.
“Dengan
hanya minta maaf dan buku ditarik dari peredaran tak menyelesaikan persolan.
Buktinya hingga kini selalu muncul konten buku bermasalah,” kata Effendi, wali
murid yang juga dosen UIN Jakarta. “Beberapa waktu lalu, soal ujaran dan gambar
porno terselip. Sekarang kata subbanallah diganti subbana Tuhan. Ini
kelihatannya by design. Bukan human error.”
Effendi
mengusulkan, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan mesti bersikap tegas. Laporkan ke yang
berwajib agar penerbit jera sehingga tak “ekperimen”, yang tidak –tidak. “Kalau Kemendikbud enggan mestinya MUI yang
turun. Proses secara hukum,” kata Effendi kepada cipasera.com, Selasa 30/5/2017
Seperti
kita ketahui, publik pendididikan dikejutkan oleh beredarnya
buku 'Materi Layanan Klasikal Bimbingan Konseling' yang diterbitkan oleh
Paramitra Publishing menimbulkan kontroversi. Sebab buku yang diedarkan terbatas untuk kalangan
guru Bimbingan Konseling (BK) bikin publik kesal, di halaman 77 memuat kata Subhanallah diganti menjadi Subhana
Tuhan dan kata La ilahaillah
diganti menjadi La ilaha illa Tuhan.
Menanggapi keresahan masyarakat, pimpinan Penerbit Paramitra Publishing, Hani Rochmanuddin menyampaikan, buku yang beredar untuk guru BK se-Indonesia ini sudah ditarik dari peredaran. Pihak penerbit, lanjut Rochmanuddin meminta kepada para guru yang memiliki buku tersebut untuk mengembalikan kepada penerbit.
Rochmanuddin menambahkan, buku yang terlanjur telah dibeli oleh guru BK tersebut akan diganti seharga nominal yang dikeluarkan untuk membelinya. Selain itu, kata Rochmanuddin, ongkos kirim untuk mengembalikan buku ke penerbitan pun akan sepenuhnya ditanggung oleh Paramitra Publishing.
Rochmanuddin menambahkan bahwa buku yang dikhususkan untuk para guru BK itu tidak dijual di toko buku. Buku tersebut hanya diedarkan di kalangan tertentu saja sebanyak 800 eksplar. (Red/Ts/Mdk)
Menanggapi keresahan masyarakat, pimpinan Penerbit Paramitra Publishing, Hani Rochmanuddin menyampaikan, buku yang beredar untuk guru BK se-Indonesia ini sudah ditarik dari peredaran. Pihak penerbit, lanjut Rochmanuddin meminta kepada para guru yang memiliki buku tersebut untuk mengembalikan kepada penerbit.
Rochmanuddin menambahkan, buku yang terlanjur telah dibeli oleh guru BK tersebut akan diganti seharga nominal yang dikeluarkan untuk membelinya. Selain itu, kata Rochmanuddin, ongkos kirim untuk mengembalikan buku ke penerbitan pun akan sepenuhnya ditanggung oleh Paramitra Publishing.
Rochmanuddin menambahkan bahwa buku yang dikhususkan untuk para guru BK itu tidak dijual di toko buku. Buku tersebut hanya diedarkan di kalangan tertentu saja sebanyak 800 eksplar. (Red/Ts/Mdk)