Apartemen RGLV Ciputat Dicurigai Untuk "Esek", Aparat Razia Gabungan
Selasa, 30 Mei 2017
Edit
Sisi lain kamar yang disewakan.... (Foto: Ist) |
Cipasera.com
- Apartemen RGLV
Ciputat yang terletak di jalan Dewi Sartika, sudah lama dicurigai dijadikan
tempat “indehoy” oleh pasangan bukan muhrim. Itu terjadi sejak beberapa bulan apartemen tersebut dihuni. Dan
para pemilik serta agen property mulai menyewakan apartemennya dengan system harian, mingguan maupun bulanan.
Hal itu dikatakan Don, bukan nama
sebenarnya, mantan security apartemen
tersebut. Dengan harga sekitar Rp 250 – Rp 400 ribu per hari, ramailah para penyewa. Mulanya, para karyawan dan pegawai pemerintahan yang
sedang tugas ke Jakarta atau ke Tangsel.Tapi lama -lama, orang sekitar Tangsel pun menyewa untuk keperluan khusus.
“Mungkin daripada nyewa hotel
tarifnya mahal, maka menyewa apartemen
ini. Ramainya kira –kira sejak awal tahun 2016," kata Don yg kini bekerja di sebuah mall. “Sejak itu,
para penyewa mulai terlihat reseh . Ada yang bawa cewek. Dan
sebaliknya, yang cewek bawa gacoan. Tapi
tiap diminta identitasnya mereka bilang, saudara pemilik apartemen. Kita kaga bisa ngapa-ngapa.”
Untuk bisa menyewa apartemen RGLV sangat gampang. Lihat
saja, banyak pengumuman tertempel di dinding. “Yang bikin ane curiga, banyak pasangan yang mau antri untuk nyewa. Lha,
mosok nyewa apartemen cuma lima jam? Jadi
buat apa dong? Udah kelar cabut .
Lantas masuk penyewa yang lain,” rinci Don sambil tertawa.
Boleh jadi, larisnya sewa menyewa di
apartemenRGLV lantaran tempatnya enak.
Sebab apartemen ini berkonsep kawasan hunian yang terpadu dengan pusat
bisnis, perkantoran, hiburan, perbelanjaan, kuliner, kebugaran, olah raga,
dan sarana rekreasi.
Dengan total lahan 4,7 Ha, 50%
adalah untuk fasilitas, diantaranya danau buatan yang hijau dan asri yang
dilengkapi dengan area untuk fishing deck, jembatan pengantin yang romantis
dimana sekelilingnya ditumbuhi rerumputan yang rapi, apik, dan terpelihara,
tumbuh juga pepohonan yang teduh dan berdaun lebat.
Akan tetapi, bangkai mesti rapat
dikubur, baunya tercium juga. Kabarnya,
ada penghuni yang tak tahan melihat
adanya “bisnis sewa” untuk hal
yang dicurigai tak senonoh. Namun aparat sulit memproses laporan sebagai tindakan
hukum. Sebab mereka yang menyewa rata-rata mengaku saudaranya yang punya apartemen.
Mungkin karena ada dugaan bisnis "esek" di RGLV itu, Minggu,
28/5/2017 diadakanlah razia gabungan
dari Koramil, Polsek, dan Satpol PP Ciputat. Mereka mendatangi Apartemen Green Lake
View di Ciputat, Tangerang Selatan, mendata identitas warga siluman yang
melakukan sewa unit di apartemen dengan sistem harian dan bulanan.
"Operasi yustisi ini untuk menjaga bulan suci Ramadan, sekaligus untuk mengetahui dan mendata penduduk musiman di apartemen," kata Cecep Iswadi, Lurah Ciputat di lokasi, Minggu 28 Mei 2017.
Cecep kaget, ternyata banyak unit di apartemen disewakan dengan
sistem harian. Tiap unit disewa harian
dengan tarif Rp250-300 ribu. Nah, itu kan bisa dijadikan oleh orang-orang tak bertanggungjawab untuk berbuat
asusila. Ini perlu kita antisipasi," kata Cecep. "Operasi yustisi ini untuk menjaga bulan suci Ramadan, sekaligus untuk mengetahui dan mendata penduduk musiman di apartemen," kata Cecep Iswadi, Lurah Ciputat di lokasi, Minggu 28 Mei 2017.
Tindakan selanjutnya, Cecep akan memanggil agen properti yang menyewakan unit apartemen dengan sistem harian. Di lokasi, beberapa agen properti secara terang-terangan memasang informasi yang menyebutkan sewa kamar harian di apartemen lengkap dengan harga sewa dan kontak agen.
Miko, salah satu penghuni unit apartemen mendengarkan janji lurah Ciputat bertanya, “ Bisakah pemanggilan oleh Pak Lurah menghentikan sewa –menyewa disini?” kata Miko kepada cipasera.com .”Saya sih pesimis. Sebab bisa saja setelah dipanggil Pak Lurah mereka melakukan dengan cara terselubung.” . (Red/Tim)