Ibu Bawa Balita Disandera Perampok Di Angkot. Ini Dia Kronologinya
Senin, 10 April 2017
Edit
Cipasera.com
– Perampokan di dalam Angkot T25 jurusan Rawangun – Pulaugebang sungguh
dramatis. Betapa tidak, perampok yang diketahui bernama Hermawan menyandera
Risma Oktaviani dengan memiting lehernya dan mengancam dengan pisau, padahal Risma
sedang menggendong balita Dafa Ibnu Hafizd.
Penyanderaan berlangsung sekitar setengah jam mulai pukul
19.00. Beruntung, setelah beberapa waktu berjalan Isnawati yang duduk tak jauh dari Risma berteriak minta tolong. Aiptu
Sunaryanto yang kebetulan mendengar teriakan lalu mengejarnya. Berikut
kronologinya.
Pukul
19.00 WIB
Hermawan Si Pelaku naik dari depan kantor Perumnas III dengan membawa tas ransel. Pelaku masuk ke jok belakang, lalu mengeluarkan sebilah pisau dan menodongkannya ke penumpang.
Dia memaksa penumpang untuk menyerahkan handphone, perhiasan dan uang. Isnawati sempat menyerahkan satu unit telepon genggam merek Xiaomi kepada pelaku.
Angkot berjalan seperti taka da kejadian apa-apa. Mobil berhenti di traffic light (lampu merah) Buaran, Isnawari berteriak meminta tolong. Pelaku panik lalu menodongkan pisau kepada korban Risma yang sedang menggendong anaknya yang sedang tidur.
Anggota Satlantas Jakarta Timur Aiptu Sunaryanto mendengar teriakan korban. Polantas yang hendak berangkat dinas itu lalu bergegas menuju ke sumber suara, sebuah angkot berwarna merah.
Sunaryanto lalu mendekati Angkot tersebut. Ia mendapati pelaku tengah menodongkan sebilah pisau di leher Risma.
Pukul 19.30 WIB
Situasi sungguh rawab. Sunaryanto mencoba bertindak hati -hati Ia khawatir pelaku melukai korban. Ia lalu coba bicara dengan pelaku untuk negoisasi. Pelaku dengan kasat berteriak minta Sunaryanto mundur disertai kata –kata kasar.
Selama setengah jam Sunaryanto bernegosiasi dengan pelaku. Saat pelaku lengah, Sunaryanto menarik pistolnya dan menembakkannya ke arah pelaku.
Sunaryanto menembak dengan jitu. Pelaku terluka di bagian lengan kanannya. Sementara korban dilaporkan mengalami luka akibat todongan pisau pelaku.
Pukul 20.00 WIB
Sunaryanto bersama warga akhirnya berhasil mengamankan pelaku. Dia lalu membawanya ke Polsubsektor Klender. Tim Buser Satreskrim Polres Jakarta Timur mendatanginya. (Red/source: detik.com)
Hermawan Si Pelaku naik dari depan kantor Perumnas III dengan membawa tas ransel. Pelaku masuk ke jok belakang, lalu mengeluarkan sebilah pisau dan menodongkannya ke penumpang.
Dia memaksa penumpang untuk menyerahkan handphone, perhiasan dan uang. Isnawati sempat menyerahkan satu unit telepon genggam merek Xiaomi kepada pelaku.
Angkot berjalan seperti taka da kejadian apa-apa. Mobil berhenti di traffic light (lampu merah) Buaran, Isnawari berteriak meminta tolong. Pelaku panik lalu menodongkan pisau kepada korban Risma yang sedang menggendong anaknya yang sedang tidur.
Anggota Satlantas Jakarta Timur Aiptu Sunaryanto mendengar teriakan korban. Polantas yang hendak berangkat dinas itu lalu bergegas menuju ke sumber suara, sebuah angkot berwarna merah.
Sunaryanto lalu mendekati Angkot tersebut. Ia mendapati pelaku tengah menodongkan sebilah pisau di leher Risma.
Pukul 19.30 WIB
Situasi sungguh rawab. Sunaryanto mencoba bertindak hati -hati Ia khawatir pelaku melukai korban. Ia lalu coba bicara dengan pelaku untuk negoisasi. Pelaku dengan kasat berteriak minta Sunaryanto mundur disertai kata –kata kasar.
Selama setengah jam Sunaryanto bernegosiasi dengan pelaku. Saat pelaku lengah, Sunaryanto menarik pistolnya dan menembakkannya ke arah pelaku.
Sunaryanto menembak dengan jitu. Pelaku terluka di bagian lengan kanannya. Sementara korban dilaporkan mengalami luka akibat todongan pisau pelaku.
Pukul 20.00 WIB
Sunaryanto bersama warga akhirnya berhasil mengamankan pelaku. Dia lalu membawanya ke Polsubsektor Klender. Tim Buser Satreskrim Polres Jakarta Timur mendatanginya. (Red/source: detik.com)
Pelaku kesakitan ditembak polisi (foto:ist) |