Petugas KPUD Tangsel Datangi Pasien Rumah Sakit Untuk Mencoblos
Selasa, 14 Februari 2017
Edit
RSUD Tangsel |
Cipasera.com -Seperti
KPUD lain, tadi sore KPUD Kota Tangsel juga
memurnahkan surat suara Pilgub Banten 2017. Sebanyak 18.242 surat suara dimusnahkan Komisi Pemilihan Umum Daerah Kota
Tangerang Selatan dengan cara dicacah dengan mesin, Selasa, 14 Februari 2017.
Pemusnahan dilakukan lantaran surat suara rusak dan berlebih.
"Ada kertas suara total 18.242, yang terdiri dari 14.242 kertas suara rusak dan 4 ribu kertas suara lebih," kata Ketua KPUD Kota Tangsel, Moch Subhan di Aula Kecamatan Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan, Banten.
"Ada kertas suara total 18.242, yang terdiri dari 14.242 kertas suara rusak dan 4 ribu kertas suara lebih," kata Ketua KPUD Kota Tangsel, Moch Subhan di Aula Kecamatan Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan, Banten.
Dalam
pemusnahan surat suara, KPUD Kota Tangerang Selatan menggunakan mesin pencacah
kertas, sebanyak 7 unit. Hadir dalam pemusnahan, perwakilan kedua kubu
pasangan calon, Kepolisian Polres Tangsel, Kesbangpolimas, Panwas, dan
perwakilan Pemerintah Daerah Kota Tangsel.
Dipastikan setelah pemusnahan kertas suara hari ini, seluruh logistik Pilgub besok sampai di PPS dan TPS hari ini.
Subhan menambahkan, pada Pilgub kali ini ada 38 pemilih yang sedang rawat inap di RSUD Kota Tangsel dipastikan akan ikut mencoblos. Sebab petugas TPS terdekat akan mendatangi pemilih ke rumah sakit. Sementara bagi para petugas medis akan mencoblos di TPS –TPS terdekat.
Dipastikan setelah pemusnahan kertas suara hari ini, seluruh logistik Pilgub besok sampai di PPS dan TPS hari ini.
Subhan menambahkan, pada Pilgub kali ini ada 38 pemilih yang sedang rawat inap di RSUD Kota Tangsel dipastikan akan ikut mencoblos. Sebab petugas TPS terdekat akan mendatangi pemilih ke rumah sakit. Sementara bagi para petugas medis akan mencoblos di TPS –TPS terdekat.
Demikian
pula dengan para tahanan yang ada di penjara Polres Tangsel yang jumlahnya 30 orang akan dilayani juga
dengan cara petugas TPS mendatangi di kantor –kantor polisi yang ada.
“Para tahanan didatangi untuk menjaga keamanan juga psikologi mereka. Tak mungkin pemilih dengan tangan terborgol datang ke TPS,” kata Subhan. (Ts)