Warga Kritik Pemkot Tangsel Tolak Lapud Pondok Cabe
Selasa, 17 Januari 2017
Edit
Lapud Pondok Cabe. Mau Diberdayakan malah ditolak |
Cipasera.com- Masyarakat Kota Tangsel sangat berharap Lapangan Udara Pondok Cabe, Tangsel dapat dioperasikan secara komersial. Sebab jika dioperasikan untuk umum akan membawa dampak ekonomi bagi Tangsel.
“Setidaknya, Tangsel akan dapat pemasukan dari pajak karena banyak transaksi penumpang di bandara,” kata Humaidi, dosen UIN yang tinggal di daerah Ciputat. “Selain itu, orang Tangsel akan lebih mudah bila hendak bepergian dengan pesawat.”
Humaidi memperkirakan, jumlah penduduk Tangsel yang 1.200.000 jiwa ini, sekitar 1000 orang tiap harinya menggunakan pesawat. “ Itu perkiraan saya saja. Real-nya tanyakan ke Bandara Soeta. Perkiraan saya dari mobilitas pebinis di Tangsel yang begitu ramai.”
Sayangnya, impian tersebut akan tinggal impian. Sebab Direktur Operasi AirNav Indonesia Wisnu Darjono mengatakan, rencana pemakaian Lapangan Udara Pondok Cabe menjadi bandara komersil dari sisi lalu lintas udara sangat tidak memungkin untuk saat ini. Pasalnya, lapud Pondok Cabe akan tetap untuk penerbangan khusus urusan kepentingan pertamina. Untuk saat ini tidak memungkinkan untuk jadi komersil.
Di mata Wisnu posisi Lapud Pondok Cabe tak menguntungkan. "Lokasinya berdekatan dan silang dengan Bandara Halim Perdanakusuma. Kalau ada yang mendarat di Halim, Pondok Cabe harus berhenti. Jadi harus bergantian. Kalau bergantian begini, tidak mungkin untuk komersial. untuk komersial tidak mungkin harus menunggu," kata Wisnu seperti dilansir media online 16/1/2017 .
Sementara Airin
Rachmi Dhiani, Wali Kota Tangsel sendiri menyatakan keberatan akan rencana dijadikannya
lapangan udara yang ada di wilayahnya untuk dijadikan kegiatan komersil.
Alasannya, karena berdekatan dengan pemukiman. Bisa mengganggu ketenangan
masyarakat.
Menanggapi keberatan Airin, Denty Atma, warga
perumahan South City, Pondok Cabe mengatakan, walikota jangan asal
melarang. Justru warga sekitar Pondok Cabe
sangat setuju. “Aneh kalau ada warga yang menolak. Kita semua akan mudah
bila mau naik pesawat karena dekat bandara. Lha kok menolak. Ini aneh,” ujar
Denty. (Ts/Tn)