Inilah Butar Butar Perampok Sadis Pulo Mas. Habis Ngrampok Narik Angkot
Kamis, 29 Desember 2016
Edit
Cipasera.com –Siapakah pimpinan perampok sadis
yang membunuh Ir Dodi Triono dan lima lainnya di Pulo Mas, Jakarta Timur? Tak lain Ramlan Butar –Butar.
Tapi meski sadis dan berdarah dingin, Ramlan saat ditangkap polisi teriak
minta ampun.
"Ampun pak, ampun. Saya nggak ikut-ikutan,"
ujar Ramlan Butarbutar .
Ucapan memelas Butarbutar itu ditirukan
oleh Ucok (24) salah seorang warga Gang
Kalong RT 08/02, Bojong Rawalumbu, Rawalumbu, Kota Bekasi yang menyaksikan
penggerebekan Ramlen dikontrakannya. .
Ucok mengaku, juga mendengar
teriakan Butarbutar saat ditangkap polisi. Butarbutar membantah terlibat dalam
kasus perampokan di rumah Dodi Pulomas,
Jakarta Timur pada Senin (26/12/2016) lalu.
"Dia sempat berteriak minta
tolong dan membantah ikut terlibat. Tapi, polisi tidak tinggal diam dan
tiba-tiba terdengar bunyi tembakan," kata Ucok.
Ucok tidak mengetahui pasti tembakan
yang dilepas polisi itu menyasar ke mana. Apakah ke tubuh Butar Butar atau ke udara sebagai peringatan agar
Butarbutar tidak melawan penyidik. Namun yang dia lihat, polisi sempat
mengevakuasi dua pria dari rumah kontrakan itu.
Masing-masing pria itu digotong
empat polisi menggunakan sehelai handuk warna hijau. Tubuh mereka kemudian
dimasukan ke dalam mobil ambulans yang telah menunggu di mulut gang kontrakan.
Bahkan Butarbutar kembali berteriak bahwa dirinya tidak terlibat saat hendak
dimasukan ke dalam mobil ambulans.
Butar –Butar memang perampok licin nan sadis. Sumber di kepolisian
di Polrestro Bekasi Kota mengaku, tahu sosok Ramelan Butarbutar Cs. Setiap
merampok, kata dia, Butarbutar berperan sebagai kapten dan memiliki empat
anggota.
"Dia otak perampokan tu, karena dia berperan sebagai
kapten setiap aksinya," kata dia.
Suatu kali saat Butar Butar ditangkap dan diwawancara. Ia mengaku pada tahun 2008 pernah ditahan karena kasus perampokan, meski telah menghirup udara bebas ia kembali mengulangi perbuatannya. Sebenarnya jauh sebelumnya ia memiliki pekerjaan halal yakni menjadi sopir taksi.
Namun lantaran dipecat pada tahun
2002 ia kemudian merekrut rekan-rekan sesama sopir taksi pecatan lalu membentuk
komplotan perampok spesialis rumah mewah. Ditanya alasan merampok, ia mengaku
terpaksa merampok karena tak memiliki pekerjaan tetap.
Dalam aksinya Ramlan selalu
merencanakan dengan matang yakni menggambar denah dan menyusun strategi.
Dalam setiap aksi Ramlan selalu
memanfaatkan mobil rental. Sudah banyak sekali aksi perampokannya berhasil
dilakukan. Hasilnya untuk apa? Hasilnya
untuk mabuk dan foya-foya di tempat hiburan malam.
Habis Membunuh Narik Angkot
Seorang sopir angkot teman kerja Ramlan Butarbutar mengaku
terkejut mengetahui, Butarbutar terlibat kasus perampokan di Pulomas,
Pulogadung, Jakarta Timur pada Senin (26/12/2016) petang.
Soalnya, Butarbutar tidak
menunjukkan sikap yang mencurigakan. Apalagi Butarbutar tetap bekerja sebagai
sopir angkutan perkotaan (angkot) K-11 jurusan Bantargebang-Terminal Bekasi,
saat hari Senin (26/12/2016) pagi atau sebelum melakukan aksi jahat dan
sadisnya.
Bahkan, Selasa (27/12/2016) atau
sehari pasca perampokan di rumah Ir Dodi Triono, Butarbutar tetap menarik
angkot untuk mencari penumpang.
Jaspen mengatakan sebelum ditangkap
polisi, dia sempat mendatangi rumah kontrakan Butarbutar pada Rabu (28/12/2016)
pagi. Kedatangan Jaspen ke sana hendak mengambil kunci mobil angkot.
"Saat saya datang ke sana,
sudah ada dua teman Butarbutar. Tapi, saya tidak mengenalinya dan langsung
keluar untuk narik penumpang," ungkapnya.
Selama ini, Butarbutar bekerja
sebagai sopir angkot pengganti. Butarbutar biasa menarik penumpang dari pukul
05.00 hingga 10.00, sedangkan Yaspen dari pukul 10.00 hingga sore.
"Dia sopir pengganti saya sejak
beberapa bulan ini," ungkapnya.
Jaspen menambahkan, tahu rekannya
ditangkap polisi dari informasi para sopir di Terminal Bekasi.(Ts/Tbn)