Simulasi Penanggulangan Nuklir Serpong Tak Libatkan Warga Sekitar
Rabu, 09 November 2016
Edit
Cipasera.com - Badan Pengawas Tenaga Nuklir
(Bapeten) menggelar simulasi penanggulangan kedaruratan Nuklir di kawasan
Puspitek, Kota Tangsel, Rabu (9/11/2016).
Dalam latihan tersebut hadir sebagai
tim penilai dari sejumlah negara asing yang menilai, secara umum latihan
tersebut berjalan bagus. Namun, ada sejumlah catatan yang perlu diperbaiki, diantaranya
soal tindakan penyelamatan warga sekitar Serpong yang dirasa masih kurang responsnya.
“Kami
mengharapkan pada gladi lapang
penanggulangan kedaruratan nuklir tingkat nasional ini menjadi momentum penting
untuk merealisasikan strategi Indonesia center
of excellence on Nuclear security and emergency praparedness (I-Consep),
dimana dapat dihadirkan negara untuk
melindungi warganya,” ujar Abdul Qohhar, Kepala Bagian Humas dan Protokol Bapeten, Rabu (9/11/2016). Memang, latihan kali ini belum melibatkan warga sekitar.
Sementara Kepala Bapeten Jazi Eko
Istiyanto mengatakan, simulasi dan latihan seperti ini juga disinggung kemampuan dan kesiapsiagaan nuklir di pelabuhan.
Dalam kaitan ini, Jazi sudah menulis
surat kepada Presiden Jokow pentingnya
pemasangan alat mencegah masuknya penyelundupan bahan radioaktif. Sebab tidak mungkin petugas memeriksa satu persatu
membongkar container atau barang bawaan penumpang di bandara maupun di pelabuhan.
“Di Indonesia hanya ada tujuh
pelabuhan yang sudah terpasang, seperti di Tanjung Priok, Tanjung Perak,
Belawan, Makassar, Menado, Batam dan Semarang. Harusnya ada pemasangan radiation portal monitor baik di pelabuhan
dan bandara, “ katanya.
Selain itu, pihaknya juga telah
melaporkan kepada Presiden mengenai perkembangan nuklir di negara tetangga yang
sudah memiliki PLTN seperti Bangladesh
dan Vietnam. “Saya melaporkan bagaimana jika sampai ada masalah pada PLTN itu,
karena akan berdampak ke Indonesia. Anginnya
ke Indonesia bagian utara. Maka perlu
ada pemasangan detector,” terangnya.