DBMSDA Tangsel Tangani 4 Blok Banjir Secara Bertahap
Rabu, 30 November 2016
Edit
Pintu Tandon Ciater, Tangerang Selatan |
Pemkot Tangerang Selatan (Tangsel) melalui Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (DBMSDA) Kota Tangsel terus menjalankan program untuk mengentaskan banjir di kota dengan moto Cerdas, Modern dan Religius itu. Dari 31 blok banjir yang ada, hingga tahun anggaran 2016 ini sudah 87 persen di antaranya tertangani, sedangkan sisanya masih dalam penanganan.
Kepala DBMSDA Kota Tangsel
Retno Prawati mengatakan, dari 31 blok banjir, pihaknya sudah melakukan
penanganan 27 blok dari rentang waktu
2012 sampai 2015. Sedangkan empat blok banjir sisanya, akan dilakukan penanganan secara bertahap mulai
tahun anggaran 2016 sampai 2018.
"Masih ada empat blok
banjir yang harus kami tangani, antara lain Blok Angke Serua, Blok Cibenda,
Blok Kedaung Hulu dan Blok Cisadane. Kami koordinasi dengan berbagai pihak
untuk melakukan penanganan empat blok ini, karena beberapa titik banjir di
antaranya berkaitan dengan instansi lain," kata Retno Prawati.
Ia merinci, blok pertama
yakni Blok Angke Serua. Di kawasan ini ada beberapa titik banjir, seperti
Jembatan Jalan Aria Putra tepat di depan Perumahan Green Hills. DBMSDA Kota
Tangsel tidak bisa melakukan penanganan di lokasi itu, lantaran merupakan
kewenangan Pemprov Banten.
Retno Prawati Meninjau Lapangan bersama Aris Kurniawan dan staf |
Sedangkan di Perum Pondok
Maharta, dirinya mengaku harus
koordinasi dengan Pemkot Tangerang lantaran pelebaran perbatasan sungai
kewenangannya berada di ranah Pemkot Tangerang. Untuk di titik banjir Kayu
Gede, menurutnya pihak pengembang Bintaro Jaya berjanji bakal menyediakan pompa
penyedot air.
"Masih di Blok Angke
Serua, titik banjir lainnya adalah di Pondok Safari. Itu harus dilakukan
pelebaran sungai, tapi kewenangan Pemkot Tangerang. Sedangkan di Puri Bintaro
Hijau, kendalanya yakni elevasi
sungai lebih tinggi dari perumahan. Jadi, perumahan berada di bawah
sungai," tandasnya.
Untuk Blok Cibenda Hulu,
menurut Retno titik banjirnya berada di Perumahan reni Jaya. Ia mengaku, di
sepanjang sungai terdapat bangunan permanen yang menghalangi aliran sungai. Belum
lagi, di lokasi juga terjadi pembelokan sungai. Sedangkan di Perum Serua
Permai, menurutnya banjir disebabkan lantaran lokasi tersebut merupakan daerah
cekungan.
"Di blok Cibenda Hulu
juga terdapat titik banjir lain, yakni Tol BSD KM 8. Kita ada kendala
penanganan, yakni dimensi gorong-gorong kecil. Ini menjadi kewenangan BSD
Tol selaku pengelola Jalan Tol," jelasnya.
Masih menurut Retno, untuk
di Blok Kedaung Hulu, Perumahan Bukit Pamulang Indah (BPI) masih menjadi titik
banjir. Kondisi di lokasi tersebut serupa dengan di Reni Jaya, yakni banyak
terdapat bangunan permanen di atas sungai dan pembelokan sungai.
"Untuk Blok Cisadane,
ada Perum Pesona Serpong. Kita koordinasi dengan pusat, karena penanganan
Sungai Cisadane merupakan kewenangan pusat. Sedangkan di Perumahan Citra Prima
Serpong, kendala penanganan yakni Saluran Pembuangan Serpong Lagoon,"
tandasnya.
Retno mengaku, untuk lokasi
lain yang rutin dilanda banjir, yakni Kampung Bulak Maharta bakal segera
dilakukan penanganan berupa pelebaran sungai, peninggian dan perkuatan tanggul
sungai, pembuatan TPT keliling Peurmahan Pondok Kacang Permai dan peninggian
tiga unit jembatan. "Banjir di lokasi ini disebabkan luapan sungai Serua.
Kita akan lakukan penanganan tahun 2017," tandasnya.
Luapan Sungai Serua juga
menjadi penyebab banjir di Villa Bintaro Regency. Menurutnya, penanganan yang
dilakukan di lokasi ini berbarengan dengan penanganan dengan kawasan banjir di
Kampung Bulak Maharta, yakni peninggian tanggul sungai.
"Puri Bintaro Hijau
juga menjadi titik banjir akibat luapan Kali Ciputat dan merupakan daerah
cekungan. Kita akan lakukan pengerukan, perbaikan pintu air dan penanganan
turap," kata Retno menambahkan.
Retno juga menjelaskan, ada
tiga titik lain yang juga menjadi perhatian DBMSDA Kota Tangsel. Antara lain,
Perumahan Arinda Permai yang merupakan daerah cekungan. Di lokasi, pihaknya
bakal melakukan perbaikan saluran drainase. Untuk kantor Kelurahan Jurang Mangu
Barat, menurutnya dilanda banjir karena luapan Kali Cantiga dan merupakan daerah
bekas rawa. "Kami akan lakukan perbaikan dan peninggian tanggul Kali
Cantiga," tandasnya.
Retno mengaku, pihaknya juga
bakal melakukan peninggian jembatan di Jalan Ceger. Daerah tersebut kerap
dilanda banjir lantaran jembatan lebih rendah daripada ruas jalan. "Kita
akan lakukan secara bertahap, karena harus koordinasi dengan instansi
lain," kata Retno menambahkan.
Perbaikan Jalan dan Drainase Jalan
Pada bagian lain, Kepala
Bidang Bina Marga pada DBMSDA Kota Tangsel Aries Kurniawan mengatakan, ada beberapa pekerjaan yang dilakukan sesuai bidang
yang ditanganinya. Antara lain, perbaikan Jalan Reni Jaya sekaligus perbaikan
saluran sepanjang satu Kilometer dengan lebar lima meter.
"Untuk ruas jalan yang
retak penanganganan yang dilakukan, yakni ATB
(Asphalt Treated Base) atau aspal hotmix.
Itu berlaku untuk Jalan Surya Kencana (Pamulang) dan Jalan Bhayangkara. Kita
juga sedang melakukan penanganan betonisasi akses menuju Tandon Ciater,"
kata Aries. (ADV)