Museum Sumpah Pemuda Banyak Diminati Pelajar
Sabtu, 29 Oktober 2016
Edit
Cipasera.com - Sumpah Pemuda 1928 ternyata tetap
menarik bagi generasi muda. Setidaknya ini terlihat dari kunjungan sejumlah
sekolah ke Museum Sumpah Pemuda (SP) beberapa hari lalu, jelang 28 Oktober
2016. Dan mencapai puncak kunjungan pada
k Jumat (28/10/2016). Akibatnya sejak
pagi sebuah rumah tua di Jalan Kramat Raya No. 106, Kwitang, Jakarta Pusat,
yang jadi museum SP dipenuhi sejumlah rombongan pengunjung.
Tampak sekali tiap-tiap ruangan museum ini dijejali para
pelajar dari beberapa sekolah. Terlihat dari SDN 01 Kwitang, SMP 28 Jakarta, hingga SMK Al
Makmur, Jakarta. Museum menjadi tambah ramai karena hari itu tengah menggelar pameran tokoh Dr. Muwardi.
Pameran digelar sampai 22 November 2016 mendatang.
“Saya senang hari ini banyak
pengunjung. Yang membuat saya terharu, ternyata minat anak –anak sekolah
terhadap sejarah perjuangan bangsa masih tinggi,” kata B.Ari, petugas Museum
SP.
Diakui Ari, jika hari biasa museaum
sngat sepi pengunjung. Paling hanya satu dua mahasiswa yang mencarai data untuk
bahan kuliah. “Ya begitulah keadaannya. Moga –moga ke depan, banyak masyarakat
yang sadar sejarah sehingga kunjungan kemari.”
Museum ini jadi tempat lahirnya
Sumpah Pemuda pasca-digelarnya Kongres Pemuda II 27-28 Oktober 1928. Momen ini
jadi tonggak awal bersatunya para pemuda dari berbagai daerah yang kemudian
dengan bangga menyebut diri mereka pemuda Indonesia.
Rumah itu sejak 1974 memang sudah
dijadikan sebagai Museum Sumpah Pemuda. Sayangnya, bagi kita orang awam yang
biasa beraktivitas di sekitaran kawasan ini, tak banyak yang tahu akan museum
ini.
Najira, guru SMK yang sedang
menemani muridnya berkunjung ke museum SP mengatakan, kunjungan siswa –siwanya
atas permintaan para siswa. Kami menawarkan ke beberapa museum tapi para murid
meminta ke museum SP.
“Kata mereka, Sumpah Pemuda itu tindakan
hebat para pemuda. Para pelakunya punya pemikiran jauh ke depan,” kata Najira
menirukan muridnya. (Ts/On)