Sekda Tangsel Dilelang, Dadang Sofyan diunggulkan
Minggu, 16 Oktober 2016
Edit
Dadang memagang mix. Saat dalam suatu acara bersama Airin. |
Dadang Sofyan, Kepala BP2T
dan Sukanta, Kadis Hubkominfo Kota Tangsel diharap terpilih menjadi
Sekda Kota Tangsel. Sebab kedua orang tersebut memiliki managerial yang bagus
dan telah membuktikan bekerja dengan baik di lembaga yang sekarang dipimpinnya.
“BP2T sekarang berkembang sangat bagus dalam hal pelayanan.
Dengan bagusnya kinerja, BP2T telah ikut menyumbang PAD cukup besar, sekitar Rp
5 miliar,” kata pegawai Pemkot Tangsel yang mengaku bernama Sururi kepada cipasera.com.
“Kami di kantor ‘taruhan’ siapa yang
bakal terpilih menjadi Sekda? Yg milih Pak Dadang 15 orang, Sukanta 3 dan Muhamad 2. “
Sururi yang bekerja di sebuah kedinasn di Kota Tangsel ini menyakini, kalau Dadang Sofyan terpilih managemen Pemkot akan makin baik.
Satu dinas dan dinas lain bisa bersinergi lebih baik. “Tapi kan kadang-kadang harapan
orang kecil, beda pilihan dengan para pejabat,” ujar Sururi.
Tak hanya di kantor dinas, sejumlah pegawai yang diminta
pendapatnya oleh cipasera.com, Jumat ( 15/10), juga mengatakan hal yang sama. “Perkiraan
saya, kalau bukan Pak Dadang, ya Pak Sukanta yang tampil. Dua orang ini cukup
sigap dan jago managemen. Dan punya wibawa,” kata Ahmad.
Mantan tenaga pendidik ini menambahkan, “Dadang lebih top.
Orangnya tak banyak bicara tapi pekerja keras.Tapi siapapun yang terilih kami
tetap menerima. PNS itu bukan politik. Jadi kita terima apa yang sudah diputuskan
oleh atasan.”
Mengapa Muhamad kurang mendapat “pendukung”? Sejumlah
pegawai Pemkot mengatakan, tak mau berkomentar.
Mungkin karena Muhamad kurang popular, terlalu
kalem. “Mungkin terlalu kalem hehehe….Kalau
bagus mah tetap bagus,” kata Jazul,
TKS (tenaga kerja sukarela).
Seperti kita ketahui, BKPPD Kota Tangsel menggelar “lelang” jabatan Sekda. Pendaftaran sudah ditutup dan
hasilnya Dadang Sofyan, Sukanta dan
Muhamad lolos seleksi administrasi. Dan mereka akan mengikuti test-test
berikutnya. Kabarnya, Lelang jabatan ini
memakan biaya Rp 412 miliar. Fantastik. (Ts)