Pasangan Wahidin H - Andika Diramal Jeblok
Minggu, 07 Agustus 2016
Edit
WH. Usia Pensiun Nyalon. (Foto: Ist) |
Pasangan Calon Gubernur /Wakil
Gubernur Banten Wahidin Halim - Andika
Hazrumy diramalkan akan jeblok alias tak
laku mendulang suara. Sebab dua sosok ini punya kelemahan yang fatal yang sulit
untuk menyakinkan pemilih.
Hal itu dikatakan Edy Nam, aktivis Liga
Mahasiswa yang bermarkas di UIN Ciputat, Tangsel. Menurut mahasiswa asal NTT ini, kelemahan sosok Wahidin Halim, dia umur sudah uzur. Sementara
tren sekarang, masyarakat mencari pemimpin yang muda dan bersih. “Umur di atas
enam puluh, di mata masyarakat, itu usia pensiun. Sudah tak lincah dalam
bertindak, berfikir maupun mengatasi masalah,” ungkap Edy.
“Semenatra
masyarakat Banten perlu pemimpin yang lincah, cerdas, bersih dan kreatif untuk mengatasi kemiskinan,
pengangguran, dan pendidikan.”
Sementara sosok Andika Hazrumy belum
dikenal prestasinya di masyarakat. Dia bisa melenggang ke Senayan, itu karena pengaruh
keluarganya. Dahulu ia anak Gubernur Atut Chosyah. Dan kemudian Ratu Atut
dijebloskan ke penjara garagara terlibat kasus suap Pilkada.
“Apa prestasi Andika? Tak ada yang
menggetarkan. Masyarakat juga akan enggan memilih lantaran keluarganya tersandung korupsi besar,” ungkap Edy.
Wahidin Halim hari
ini kepada media menyatakan, ia mantap
memilih Andika Hazrumy sebagai calon wakil guernur untuk duet bareng pada Pilgub Banten 2017.
Mantapnya mantan Walikota Tangerang ini bergandengan dengan Andika tersebut seiring dorongan dari partai politik yang sudah disampaikan secara resmi oleh
Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) dan Partai Golongan Karya (Golkar).
“Dengan
mengucapkan “Bismillahirrohmanirrohim”, saya telah memutuskan untuk memilih
Andhika Hazrumy sebagai calon Wakil Gubernur mendampingi saya pada Pilgub
Banten 2017,” tulis Wahidin Halim melalui surat terbuka yang diterima kalangan
media, Minggu (6/8/2016).
Pria yang karib disapa WH ini menyadari tidak semua orang setuju dengan pilihannya,
tetapi ditegaskan WH semua itu telah melalui pertimbangan matang, aspirasi dari
masyarakat, masukan dari berbagai kalangan, dan melihat dari realitas sosial
dan politik. “Dan tentu, seraya memohon petunjuk dari Allah SWT, sehingga saya
mengambil keputusan demikian,” terang anggota Fraksi Demokrat DPR RI ini. (TS)