Marwan Syanudin: Batik Tangsel Perlu Unsur Lokal
Rabu, 24 Agustus 2016
Edit
TANGSEL. Dinas Koperasi dan UKM (DinkopUKM)
Kota Tangerang Selatan sangat peduli
dengan batik di Kota Tangsel. Untuk semakin memajukan, 174 pengajin batik di tujuh Kecamatan di Kota Tangerang Selatan mendapat pelatihan
di gedung MAN Insan Cendekia, Serpong, Selasa (23/8/2016).
Kepala Dinas Koperasi Dan Usaha Mikro Kecil
Menengah Kota Tangsel, Warman Syanudin mengatakan, pelatihan diharapkan agar para
penggiat UKM Batik memadukan budaya kearifan lokal yang ada
dengan corak dan motif batik yang telah ada.
“Kita mesti punya batik dengan ciri khas sendiri.
Motif batik disesuaikan dengan kearifan lokal masyarakat di sini, misalnya
corak Anggrek, Blandongan, Rebung dan Silat,” kata Warman pada pengarahannya.
Dengan semaraknya batik Tangsel, nantinya dapat mempopulerkan nilai budaya khas daerah
Tangsel, sekaligus juga dapat menopang
nilai ekonomis bagi para pelaku UKM.
Selain Warman, pelatihan diisi oleh sejumlah narasumber. Diantara dari Bandung, yakni Kepala Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
Sekolah Tinggi Pariwisata (STP) NHI Bandung, Marimin.
Marimin mengatakan, Tangsel butuh butuh motif batik yang inkulturasi. Nilai lokal wisdom harus kita tularkan agar menjadi sesuatu yang
wajib di pahami oleh generasi penerus, dan itu harus dilakukan secara subtansial.
Dalam kesempatan itupun, turut diberikan bantuan
berupa peralatan membatik pada para perajin batik pemula yang hadir, seperti
Kompor, Cangklung, Wajan kecil, Canting besar, Kain Mori, Pewarna Sintetis,
Pengawet, Soda api dan lainnya. (TD)