Afrizal Menolak Penghargaan, Tak Mau Dikotak -kotakan
Senin, 22 Agustus 2016
Edit
Jakarta - Penyair Afrizal Malna menambah daftar panjang sastrawan yang menolak Achmad Bakrie Award
2016 pada bidang kesusastraan. Ia menyusul Sitor Situmorang, Seno Gumira dan
beberapa yang lain.
Bagi penyair 59 tahun ini, penghargaan Ahmad
Bakrie bisa membuat karyanya terkotak-kotak, cuma bergabung dengan satu
kelompok. “Itu artinya karya-karya
yang pernah saya ciptakan melenceng dari tujuan semula. Saya menjadi bagian
konstruksi dia. Jadi lebih baik tidak terima saja," kata Afrizal
Di mata Afrizal Achmad Bakrie Award sudah membentuk citra tertentu di mata publik. Salah satu alasannya, kata dia, latar belakang bisnis keluarga Bakrie. Jadi dia terima atau tolak, sama saja dan tidak ada dampaknya. “Kalau misal aku ambil duitnya, itu aneh juga," ujar Afrizal kepada tempo online.
Meski begitu penyair berkepala plontos ini mengapresiasi panitia Achmad Bakrie Award yang telah menunjuknya sebagai penerima penghargaan melalui hasil riset yang lengkap dan utuh. Ini berbeda dengan penghargaan kesusastraan lain. Menurut Afrizal, Ahmad Bakrie Award ada argumentasinya.
Penasihat Komite Penghargaan Achmad Bakrie, Rizal Mallarangeng, mengatakan penolakan itu bukan persoalan. "Walaupun Afrizal Malna menolak, tidak menggugurkan penghargaan ini," kata Rizal Mallarangeng, Sabtu kemarin.
Menurut dia, Afrizal telah memperkaya kebudayaan bangsa Indonesia. Ia mengatakan pihaknya mengapresiasi dan berharap generasi muda terinspirasi dari karya-karya yang sudah dihasilkan Afrizal.
Selain Afrizal, tokoh lain yang penah menolak menerima penghargaan ini adalah Daoed Joesoef dan Sitor Situmorang pada 2007 untuk kategori Pemikiran Sosial dan Kesusasteraan. Seno Gumira Ajidarma juga melakukannya pada 2012. (T/*)
Di mata Afrizal Achmad Bakrie Award sudah membentuk citra tertentu di mata publik. Salah satu alasannya, kata dia, latar belakang bisnis keluarga Bakrie. Jadi dia terima atau tolak, sama saja dan tidak ada dampaknya. “Kalau misal aku ambil duitnya, itu aneh juga," ujar Afrizal kepada tempo online.
Meski begitu penyair berkepala plontos ini mengapresiasi panitia Achmad Bakrie Award yang telah menunjuknya sebagai penerima penghargaan melalui hasil riset yang lengkap dan utuh. Ini berbeda dengan penghargaan kesusastraan lain. Menurut Afrizal, Ahmad Bakrie Award ada argumentasinya.
Penasihat Komite Penghargaan Achmad Bakrie, Rizal Mallarangeng, mengatakan penolakan itu bukan persoalan. "Walaupun Afrizal Malna menolak, tidak menggugurkan penghargaan ini," kata Rizal Mallarangeng, Sabtu kemarin.
Menurut dia, Afrizal telah memperkaya kebudayaan bangsa Indonesia. Ia mengatakan pihaknya mengapresiasi dan berharap generasi muda terinspirasi dari karya-karya yang sudah dihasilkan Afrizal.
Selain Afrizal, tokoh lain yang penah menolak menerima penghargaan ini adalah Daoed Joesoef dan Sitor Situmorang pada 2007 untuk kategori Pemikiran Sosial dan Kesusasteraan. Seno Gumira Ajidarma juga melakukannya pada 2012. (T/*)