Pengoperasian Tol Brebes Terlalu Dipaksakan
Rabu, 06 Juli 2016
Edit
Telalu cepat diopeasikan (pintu tol Pejagan) ( Foto: Ist) |
JAKARTA - Direktur Jenderal Perhubungan Darat, Kementerian
Perhubungan, Pudji Hartanto menyatakan, Jalan Tol Pejagan-Brebes dipaksa
beroperasi saat menghadapi arus mudik Lebaran. Akibatanya menimbulkan kemacetan parah beberapa waktu
lalu.
"Secara infrastruktur belum
terpenuhi," katanya melalui keterangan tertulis di Jakarta, Rabu
(6/7/2016).
Pudji selanjutnya berkata, pintu
keluar Tol Brebes Timur atau "Brexit" punya 10 gardu yang tidak
sebanding dengan pintu Tol Cikarang Utama yang mencapai 32 gardu. Menurutnya,
penyebab utama kemacetan karena jumlah pintu transaksi Cikarang Utama tidak
sama dengan jumlah pintu Brebes Timur.
Mantan pejabat Polri ini mempekiakan, 80 persen kendaraan
yang masuk Tol Cikarang Utama Bekasi keluar di Tol Brebes Timur, hanya sebagian
kecil yang keluar di Tol Pejagan.Jika keluar Tol Pejagan arah Jawa Timur maka
harus memutar balik sehingga pemudik lebih memilih keluar Brebes Timur.
Tol sepanjang 30 kilometer itu tidak
punya jalur alternatif. Sehingga, pemudik terpaksa keluar di Tol Brebes Timur
yang menimbulkan kemacetan. Pengoperasian Tol Pejagan-Brebes Timur yang dianggapnya
terlalu dipaksakan tak lepas dari berbagai permasalahan seperti ketersediaan
pom bensin, pertemuan Jalur Pantura, kapasitas jalan kecil, pasar tumpah,
angkutan umum berhenti sembarang tempat hingga pintu perlintasan kereta api.(TS/OK)