Wakil Duta Besar Amerika: Islam Agama Terbesar Ke 2 di Amerika
Minggu, 26 Juni 2016
Edit
Umat Islam Sholat Hari Raya Idul Fitri di Amerika. (foto: Ist) |
Salah satu ustadz Indonesia, Imam Mohamad Joban, berbagi
pengalaman hidup sebagai muslim di Amerika Serikat, dalam diskusi kehidupan
beragama di Ameika Serikatdi Pusat
Kebudayaan Ammerica, Jakarta, beberapa hari lalu.
“Banyak media di Amerika yang
menyebutkan kalau Islam adalah agama yang paling pesat penyebarannya di
Amerika. Islam adalah agama masa depan di Amerika,” kata Imam Joban dalam
diskusi.
Selanjutnya ia mengatakan, Islam akan tumbuh dan berkembang dengan baik
pada negara yang menjamin warga negaranya untuk bebas memilih agama seperti di
Amerika. Dan ini terbukti, kini banyak
warga Amerika yang memutuskan untuk masuk Islam, karena perilaku umat Islam
yang mereka nilai sesuai dengan perintah agama.
“Jadi banyak orang Amerika yang
masuk Islam karena bertemu dengan muslim yang mereka nilai seperti Al Quran
berjalan,” ungkap Imam Joban.
Imam adalah Imam Mesjid Ar Rahmah di
Redmond, Washington. Saat ini ia adalah Ketua dari Dewan Fatwa Imam-Imam di AS
dan juga seorang pembimbing rohani bagi para tahanan di Dinas Penjara Negara
Bagian Washington.
Muhammad Ali, pengajar Studi Islam
di University of California, Riverside,memberikan penjelasan berdasarkan
pengalamannya dalam diskusi ini.
“Amerika beda dengan Indonesia. Di
Amerika, negara tidak boleh mendukung atau melarang suatu agama. Dengan negara
netral masyarakat justru berkembang, makanya masyarakat Amerika termasuk yang
paling relijius di barat. Bahkan secara umum lebih relijius jika dibandingkan
dengan banyak negara di Eropa,” kata Ali.
Faktor lain menurutnya yang membuat
jumlah muslim terus meningkat adalah karena Amerika merupakan negara yang
terbuka terhadap pendatang. “Maka berbondong-bondonglah orang-orang Islam dari
Timur Tengah, Spanyol, Maroko, Mesir, Asia Selatan, India, Pakistan, termasuk
Indonesia. Keberadaan imigran ini pengaruhnya sangat besar,” tambahnya.
Hal ini didukung pula oleh profil
muslim yang mayoritas berasal dari kelas menengah dan terdidik, sehingga
pengaruhnya menjadi semakin besar. “Kebanyakan orang Islam di Amerika bukan
orang-orang yang marjinal, artinya mereka adalah orang berpendidikan, bekerja
di lembaga-lembaga tertentu dengan pendapatan yang lumayan,” kata Muhammad Ali,
Pengajar Studi Islam di University of California, Riverside.
Wakil Duta Besar AS untuk Indonesia,
Kristen Bauer, dalam kesempatan tersebut mengatakan agama menjadi bagian
penting dalam budaya Amerika, karena sebagian besar rakyat Amerika merupakan
penganut agama yang taat. Namun fakta yang banyak tidak diketahui adalah 20
dari 50 negara bagian di Amerika penganut agama terbesar keduanya adalah Islam.
Data terakhir tahun 2011 menyebutkan
saat ini di Amerika terdapat 2016 masjid dan California menjadi wilayah dengan
jumlah masjid terbesar di Amerika.