Masyarakat Protes, Tangsel Tolak 70 Bus Trans Jakarta
Selasa, 03 Mei 2016
Edit
Masyarakat Kota Tangsel mengkritik
keras usaha menghalang –halangi masuknya bus Transjakarta ke Kota Tangsel.
Pasalnya, masyarakat masih perlu moda transportasi umum bus untuk mengurangi kepadatan lalulintas ke
Jakarta dan kepadatan penumpang commuter line.
“Bayangkan saja, sekarang kalau
sudah jam 06.00 jalanan kearah Jakarta
macet dan padat merayap karena banyak yang pake kendaraan pribadi,” kata Aiman
Tarso, warga Bintaro. “Naik kereta commuter juga sami mawon. Kalau pagi
desak-desakan kayak ikan asin. Ini menunjukan, Tangsel masih perlu tambahan
moda transportasi umum ke Jakarta.”
Aiman menambahkan, mestinya lembaga
terkait di Tangsel jangan asal menolak rencananya masuknya bus TransJakarta. Bikin
saja kajian kelayakan yang komprehensif. “Kalau alasannya karena
jalan di Tangsel tak memadai untuk bus
Trans Jakarta, kenapa bus –bus anta kota dibolehkan masuk terminal
Pondok
Cabe. Padahal terminal ini untuk angkot Tangsel?”uja Aiman yang penah mengeyam
S2 transpotasi.
Seperti diketahui, bus Transjakarta ingin
membuka koridor di Ciputat dan BSD. Transjakarta ingin memasukan sebanyak 70 unit
dari total 600 se-Jabodetabek beroperasi
di koridor Tangsel- Namun sejumlah awak kendaraan yang tegabung dalam Oganda bakal menolaknya dengan alasan infrastruktur
belum siap dan angkutan serupa sudah banyak jumlahnya.
DPD Organda Banten minta agar dilakukan negosiasi dengan Badan Transportasi Jabodetabek supaya keberadaan
angkutan di Tangsel tidak mati. “Lebih baik membenahi dan mengoptimalkan eksisting moda
transportasi yang ada. Di Tangsel sudah cukup banyak bus ke Jakarta. Maka tidak
perlu ditambah lagi,” Kata Yusron Ketua Organda Tangsel seperti dikutip media.
Tapi menurut Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika
(Dishubkominfo) Kota Tangsel, rencana TransJakarta masuk Tangsel masih taraf
penjajagan. Kadishubkominfo Sukanta menuturkan, Tangsel memang termasuk menjadi program terintegrasi
Transjakarta. Saat ini pihaknya sedang
diminta data-data terkait jalan dan keberadaan angkutan yang ada.
“Tangsel baru dimintai data oleh
Dishub DKI, apa yang perlu dibantu. Kami pun sedang berkoordinasi dengan
Organda,” terang Sukanta.(TS)