Pembangunan Gelanggang Budaya Tangsel Dipertanyakan
Senin, 21 Maret 2016
Edit
Bangunan Gelanggang Budaya seperti mangkrak |
Masyarakat
mempertanyakan pembangunan sarana pertunjukan Gelanggang Budaya, Kota Tangsel
yang hingga kini tak kunjung dikerjakan
kembali. Bahkan, proyek ini terkesan mangkrak. Di lokasi tampak batu –batu dan material bangunan berserakan
terkena hujan.
“Sungguh sayang, rencana bagus dan memakan biaya besar tapi pelaksanaannya ngaco,” kata Hermansyah, dosen arsitektur sekaligus seniman kepada Cipasera.com . Herman yang kebetulan sedang study dan memantau sarana budaya tersebut menambahkan, “Kelihatannya pembangunannya berhenti karena kehabisan dana.”
Rupanya spekulasi Hermansyah meleset. Menurut informasi yang berhasil dikumpulkan cipasera.com, pembangunan Gelanggang Budaya Tangsel memang dihentikan sementara dan tidak kekurangan dana. Proyek dihentikan karena menunggu tambahan dana cair dari APBD 2016. Kabarnya akan dikerjakan kembali Juni ini dengan tambahan biaya sekitar Rp 6 miliar.
"Tapi soalnya bukan dilanjutkan atau tidak. Proyek ini menimbulkan pertanyaan negative,” kata Wijaya, aktivis LSM Pelaporan Publik Tangsel. Mengapa? Proyek ini tahun 2015 dibiayai Rp 7,15 miliar tapi yang dihasilkan Cuma lantai berundak berbentuk 2/3 lingkaran seluas sekitar 400 meter dan mushola dari bambu –bambu.
“Kalau mau jujur, biaya Rp 7,15 miliar untuk bikin bangunan seperti itu kalau dikerjakan dengan baik sudah selesai dan tak perlu tambahan dana lagi,” kata Wijaya.
Dendy P, Kepala Dinas Tata Kota dan Pemukiman Tangsel saat dikonfirmasi di kantornya (18/3) taka da ditempat. “Bapak tidak ada lagi keluar kantor,” kata Satpam. (Tm)