Masyarakat Menunggu Penertiban "Lokalisasi" Serpong
Rabu, 30 Maret 2016
Edit
Operasi PSK oleh Satpol PP Tangsel
Wanita penghibur di warem Alang-alang yang mencapai 150 orang. Mereka merupakan warga luar kota. Diharapkan dengan adanya penutupan para wanita penjaja cinta itu beralih profesi atau kem¬bali ke kampung halamannya masing-masing.(TM
SERPONG.
Masyarakat
kelurahan Buaran, Kecamatan Serpong, Kota Tangsel menagih
janji Pemkot
Tangsel yang akan menutup warung remang-remang (warem), yang sering dijadikan
tempat esek-esek. Pasalnya hingga kini rencana penutupan “lokalisasi” tersebut
belum juga diwujudkan.
“Rapatnya
sudah diadakan setengah bulan lalu. Tapi
sampai sekarang belum ada tindakan. Harusnya lebih cepat lebih baik. Biar tak
terus berkembang,” kata Goyim, warga Buaran yang tinggal tak jauh dari “lokalisasi”.
Menurut
Goyim, masyarakat sekitar sudah muak
dengan warem yang ada. Mereka para PSK kalau pakai baju seksi –seksi kelihatan
auratnya. Suka mabuk. Pengunjungnya pun demikian, mabuk-mabukan. Itu sangat
meresahkan.
“Yang
lebih meresahkan lagi, perilaku mereka mempengaruhi anak-anak muda Buaran. Kini
anak muda Buaran suaka mabuk mabukan,” tegas Goyim.
Goyim
menduga, belum ditutupnya “Alang Alang” karena warem tersebut punya beking kuat sehingga Pemkot Tangsel tarik –ulur.
Persuasif
Tekad
Pemkot untuk menutup Alang alang
tampaknya sudah bulat. Cuma dalam
penutupan akan dilakukan dengan cara persuasif. Hal itu dinyatakan Camat Serpong Mursinah. Caranya? Sebelum
dilaksanakan penertiban pihaknya akan memang¬gil dulu para pemilik warung remang-remang agar mau
membongkar warungnya secara sukarela.
“Kami
akan memanggil para pemilik warem yang rata-rata adalah warga setempat, dan
juga pemilik lahan sehingga mereka tahu kalau kami tengah melakukan sosialisasi
terkait pembongkaran kawasan Alang-alang,” kata Mursinah, minggu lalu.
.
Menurut
mantan Sekretaris Kecamatan Ciputat Timur ini, dalam rapat sosialisasi
pembokaran warem Alang-alang di Buaran telah disepakati dilakukan pemetaan dan
identifikasi lokasi dan pemilik wa¬rem dan akan diberikan surat peringatan
terlebih dahulu, jika mem¬bandel akan langsung dieksekusi.
Wanita penghibur di warem Alang-alang yang mencapai 150 orang. Mereka merupakan warga luar kota. Diharapkan dengan adanya penutupan para wanita penjaja cinta itu beralih profesi atau kem¬bali ke kampung halamannya masing-masing.(TM