Penampakan Buaya dan Angkernya Situ Pamulang
Kamis, 03 Maret 2016
Edit
JAKARTA,
SELASA - Keberadaan Situ Pamulang di Jalan Raya
Pajajaran, Kedaung, Pamulang, Tangerang Selatan, Banten, sebenarnya memberi
atmosfer tersendiri bagi warga sekitar. Bentangan air dan pepohonan
disekitarnya memberi suasana teduh. Tak aneh itka setiap sore banyak mudamudi
yang menghabiskan waktu di pinggir situ tersebut.
Namun, kondisi Situ Pamulang, kini tidak
terpelihara dengan baik. Bukan hanya masalah penyempitan, tetapi juga
pembangunan pusat perbelanjaan dan perumahan di sekitarnya yang terus
memengaruhi kelestarian situ.
Di balik asrinya lingkungan Situ Pamulang,
menurut warga sekitar, tempat ini menyimpan misteri. Danau ini dulu sering
minta korban. Bulan September 2008 misalnya, enam anak baru gede (ABG) pernah tenggelam di situ tersebut. Kejadian tsb setelah belasan tahun tidak ada orang yang tenggelam di
sana.
"Dulu zaman saya masih kecil,
setiap.tahun pasti ada yang tenggelam," ujar Ardi Jama (56), warga Jalan
Saidin, Bambuapus, Pamulang. Korban terjadi setelah ada penampakan buaya.
Menurut Ardi, selama belasan tahun sering ada penampakan buaya di permukaan situ. Beberapa saat setelah penampakan buaya, dapat dipastikan akan ada korban tenggelam. "Kalau ada buaya, pada nggak berani ke danau. Saya juga dulu ngangon (menggembala) kerbau. Kalau buaya muncul saya nggak berani memandikan kerbau," kata ayah enam anak ini seraya menyatakan tidak tahu apakah sebelum terjadi tragedi hari Minggu lalu ada penampakan buaya atau tidak.
Menurut Ardi, selama belasan tahun sering ada penampakan buaya di permukaan situ. Beberapa saat setelah penampakan buaya, dapat dipastikan akan ada korban tenggelam. "Kalau ada buaya, pada nggak berani ke danau. Saya juga dulu ngangon (menggembala) kerbau. Kalau buaya muncul saya nggak berani memandikan kerbau," kata ayah enam anak ini seraya menyatakan tidak tahu apakah sebelum terjadi tragedi hari Minggu lalu ada penampakan buaya atau tidak.
Menurut pensiunan karyawan swasta ini,
kebanyakan korban tenggelam di Situ Pamulang adalah warga tempat lain, bukan
warga setempat. "Saya dulu sering mandi di tempat itu. Berenang ke seberang
juga nggak apa-apa," ujarnya. Tapi 1980-an banyak warga Serpong, Pondokpetir, dan
wilayah sekitarnya yang bertandang dan berenang di Situ Pamulang dan akhirnya
tewas tenggelam.
"Dulu ada bambu panjang yang menancap
di danau. Nah, itu adalah titik tengah danau. Orang bilangnya Kedung Buaya,
padahal buayanya kadang ada kadang tidak ada," katanya.
Setiap musim panas, dulu, anak-anak kerap
berburu ikan di pinggir danau, "Ada ikan mercoca, ikan lopis, ikan helem,
dan masih banyak lagi. Tapi sekarang tidak ada ikan lagi," ujar Ardi.
Saat ini, sebagian danau digunakan untuk
beternak ikan oleh warga sekitar. Di pinggir danau, endapan lumpur mencapai
setinggi paha orang dewasa. Diduga, lumpur itulah yang membuat enam ABG
terjebak dan tidak bisa berenang.